Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaannya akan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor meskipun saat ini Indonesia sedang berada pada periode kemarau.
"Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga diimbau untuk evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (7/7).
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.
Baca juga : Gubernur Kalsel Terbitkan Edaran Kewaspadaan Bencana
Fenomena tersebut, disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional - global yang cukup signifikan. Diantaranya, termonitornya aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua.
Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5 - 11 Juli 2024. Wilayah yang dimaksud yaitu, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua.
Sementara itu, BNPB mencatat bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Buton Utara, banjir yang terjadi pada malam Rabu, (3/7) menghantam beberapa kecamatan seperti Kambowa dan Kulisusu Barat. Sebanyak 1.670 jiwa atau sekitar 432 kepala keluarga terdampak. Desa-desa seperti Morindino, Baluara, dan Pongkowulu di Kecamatan Kambowa serta Lapandewa dan Lambale di Kecamatan Kulisusu Barat menjadi pusat perhatian evakuasi dan bantuan kemanusiaan.
Baca juga : BNPB: Bencana Hidrometeorologi Basah Dapat Dicegah
"Kerugian material jalan poros dan talud sungai mengalami kerusakan parah, menghambat akses dan menambah kesulitan bagi warga yang harus menghadapi kondisi pasca-banjir," ujar Abdul.
Selain itu, di Kabupaten Muna Barat, luapan Sungai Tiworo yang terjadi pada malam Kamis, (4/7/2024) menyebabkan 241 jiwa terdampak, dan sebanyak 34 Jiwa mengungsi. Desa-desa seperti Lasama, Laworo, dan Waumere di Kecamatan Tiworo Kepulauan serta Lakalamba di Kecamatan Sawerigadi menjadi fokus utama evakuasi dan penanganan darurat.
Intensitas hujan ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari menyebabkan air sungai Waeapo, Waetina, Waelata dan sungai di desa Pela meluap hingga mengakibatkan banjir di empat Kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Buru, Provinsi Maluku pada Jumat (5/7) pukul 17.00 WIT.
Bencana itu menyebabkan empat Kecamatan, yaitu Kecamatan Waeapo, Kecamatan Waelata, Kecamatan Lolongguba dan Kecamatan Batabual terdampak sehingga mengganggu aktivitas perekonomian dan sosial masyarakat setempat.
Abdul menuturkan banjir juga merendam rumah warga di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan meluapnya aliran sungai sehingga menyebabkan rumah warga di Kecamatan Sukaraja tergenang banjir pada Sabtu (6/7) pukul 6.30 WIB. Adapun lokasi terdampak berada di dua Desa yaitu Desa Cahaya Negeri dan Desa Jenggalu.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Hujan menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin yang menerjang pemukiman warga yang berada di zona merah
Areal persawahan yang tergenang banjir berada di wilayah Kecamatan Kapetakan, Panguragan dan Gegesik
Waspadai bencana banjir di tengah musim kemarau
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan 13 desa di Banggai Laut terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi 322 keluarga terdampak.
Di delapan kecamatan tersebut belum ditentukan jalur evakuasi.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menyampaikan ada tiga klaster yang menjadi masalah dari pencocokan dan penelitian (coklit) di berbagai daerah di Indonesia.
Bencana tanah longsor dan pergerakan tanah menyebabkan saluran air putus terbawa longsor. Akibatnya anyak warga sulit mendapat air bersih untuk memasak, mencuci, mandi dan lainnya.
Kali Kobe yang berada di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara meluap. Fenomena itu memicu banjir di Desa Lilief Waibulan, pada Minggu (21/7).
Bencana tanah longsor melanda Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (17/7). Tujuh orang meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved