Tiap 3 Hari Penyelundup Narkoba Ditangkap

NARKOBA terus mengalir dari Malaysia.

Di Batam, Kepulauan Riau, Kantor Pelayanan Umum Bea dan Cukai, dalam dua bulan terakhir, berhasil menggagalkan 31 kali upaya penyelundupan barang haram dari negeri jiran itu.

"Artinya, setiap tiga hari sekali, kami menangkap pelaku penyelundupan narkoba. Kebanyakan penyelundup masuk dari Stulang Laut, Malaysia," papar Kepala KPU Bea dan Cukai Batam, Nugroho Wahyu Widodo, kemarin.

Penangkapan terakhir terjadi pada Sabtu (3/4).

Petugas Bea dan Cukai menyita 696 gram sabu yang dibawa Slamet, 31, yang mengaku sebagai kurir.

Dua hari sebelumnya, petugas juga menyita 135 gram sabu. "Sindikat narkoba benar-benar mengincar Indonesia sebagai wilayah pemasaran mereka," tegas Nugroho.

Total nilai barang bukti yang disita dari ke-31 kasus itu mencapai sekitar Rp10 miliar.

Nugroho yakin sindikat internasional pengedar narkoba akan terus memasukkan barang haram lewat pelabuhan di Batam.

Mereka dipastikan juga akan mengganti-ganti modus operandi.

KPU Bea dan Cukai Batam, lanjut dia, telah melakukan sejumlah persiapan untuk menghadapinya. Salah satunya dengan meningkatkan pengawasan pada pintu-pintu masuk pelabuhan.

"Setiap hari, petugas lapangan juga dimotivasi untuk tidak le-ngah. Khusus di hari libur, pengawasan terhadap penumpang dari Malaysia harus lebih ditingkatkan," tegas Nugroho.

Selain personel, KPU Bea dan Cukai Batam juga melengkapi pengawasan dengan peranti x-ray dan CCTV.

"Kami terus mempersiapkan diri, fisik dan mental, untuk menghadapi para penyelundup. Mereka musuh negara yang harus ditumpas," tandas Nugroho.

Bentuk NCT

Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepulauan Riau R Evy Suhartantyo menambahkan, kinerja personel di lapangan lebih optimal setelah ada kerja sama dan pertukaran informasi dalam Narcotics Customs Team (NCT).

Beberapa pintu masuk ke Kepulauan Riau pun bisa diawasi ketat.

"Ampuhnya NCT juga terbukti dengan beberapa kali keberhasilan mencegah masuknya narkoba di pelabuhan feri Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun. Kerja sama dengan Polri, BNN, dan Imigrasi membuat petugas kami di lapangan bisa mempelajari pola dan sistem penyelundupan narkoba," papar R Evy.

Perang terhadap narkoba juga dilakukan Polres Dumai, Riau.

Hasilnya, petugas menyita 860 gram sabu serta uang Rp250 juta yang diduga hasil penjualan narkoba.

"Kami menangkap 12 tersangka dalam operasi yang digelar selama 10 hari," kata Kasat Narkoba Polres Dumai, Ajun Komisaris Johari.

Di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, polisi dan petugas keamanan menangkap Yu, perempuan asal Bireuen, Aceh, yang akan berangkat ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan menggunakan pesawat Lion Air.

Dari tangan tersangka, petugas menyita 900 butir ekstasi jenis happy five.

"Pelaku menyembunyikan ekstasi di celana dalam. Kami mendapat informasi bahwa pelaku akan mengirim barang ke Balikpapan dan dikembangkan dengan menggeledah pelaku di bandara," papar Kasat Narkoba Polres Deli Serdang, AK Edi Safari.

Dari tersangka, petugas juga mengamankan telepon seluler dan uang Rp1 juta. (RK/PS/N-2)