Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKITAR 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten berkumpul di alun-alun barat Kota Serang, Banten pada Sabtu (16/1). Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten. Kegiatan itu sekaligus memecahkan rekor museum rekor Indonesia atau MURI pada 17 November 2017 silam.
Butuh waktu lama untuk menyatukan ratusan perguruan itu dengan melihat latar belakang yang berdeda. Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten Yadi Sugiadi menyebut Tapak Karuhun Banten merupakan ide Listyo Sigit Prabowo saat menjabat sebagai Kapolda Banten.
Baca juga: Sambut Kapolda Baru, Jawara Banten Gelar Atraksi Debus
Menurut dia, saat itu Sigit ingin melestarikan budaya dan mengangkat sejarah Banten. "Beliau waktu menjabat Kapolda Banten bertemu banyak ulama dan jawara. Beliau menanyakan mengenai budaya dan ingin merangkul seluruh elemen yang ada," kata Yadi.
Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten itu awalnya pesimistis Sigit mampu menyatukan ratusan perguruan pencak silat. Apalagi setiap perguruan memiliki ego dan merasa paling hebat. "Tapi dengan tekad beliau ternyata bisa menyingkirkan ego tanpa adanya konflik," ujarnya.
Di mata Yadi, Sigit merupakan sosok pemersatu golangan. Bahkan secara pribadi, Sigit tidak mengenal sekat antara masyarakat dan pejabat. Artinya semua orang di mata dia sama. “Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau sebenarnya lebih dengan rakyat biasa. Kegiatan apapun dan sekecil apapun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat,” terangnya.
Cerita yang sama juga diungkapkan TB Arif Hidayat, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang. TTKKDH Cimande, Terumbu dan Bandrong merupakan tiga perguruan pencak silat terbesar di Banten.
TB Arif bercerita mengenai awal mula terselenggaranya Tapak Karuhun Banten. Saat itu, dia berbicara dengan Sigit mengenai situasi dan kondisi perguruan pencak silat di Banten. Dia meminta Sigit untuk merangkul ulama dan jawara agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat Banten dapat terkendali.
"Hanya butuh waktu tiga bulan menyatukan semua perguruan di Banten dan itu tidak mudah. Tapi Alhamdulilah akhirnya bisa terlaksana dan berhasil dapat rekor MURI," ungkapnya.
Menurut dia, dengan adanya Tapak Karuhun Banten banyak perguruan silat yang dulunya sudah tidak aktif bangkit lagi hingga saat ini. "Luar biasa sekali beliau. Banyak perguruan kecil yang bangkit kembali usai perhelatan akbar Tapak Karuhun Banten," tandasnya.
Sosok Sigit di mata TB Arif adalah pendiam namun sangat responsif dan komunikatif. "Beliau itu pendiam tapi pendengar. Setiap masukan dari siapapun diperhatikan dan catat. Dan hebatnya lagi kalau masukan itu bagus atau baik pasti dijalankan," katanya. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved