Meninting, Bendungan Harapan di Lombok

ZULKIEFLIMANSYAH menyimpan harapan besar terhadap pembangunan Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat. Gubernur Nusa Tenggara Barat itu berharap proyek tersebut bisa tuntas sesuai target.

“Bendungan mampu menampung 12 juta meter kubik air. Selain untuk mengairi lahan pertanian seluas 1,5 juta hektare, air baku, dan pembangkit listrik, kami berharap lokasi ini bisa menjadi objek wisata baru,” ujarnya, saat melihat ke lokasi pembangunan, kemarin.

Bendungan yang dibangun sejak 2019 itu ditargetkan tuntas pada September 2023. “Ini kerja besar. Dengan kebersamaan semua pihak, ini akan jadi mudah,” tandasnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Hendra Ahyadi menambahkan Meninting dibangun di lahan seluas 50 hektare dan memiliki kedalam an hingga 80 meter.

“Bendungan ini akan menjadi objek wisata yang menarik, karena pemandangannya sangat indah.”

Di areal bendungan, lanjut dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga akan membangun Museum Bendungan yang akan memperlihatkan sejarah ben dungan di NTB. Untuk mengalirkan air dari bendung an, akan ada saluran yang membelah Pulau Lombok. Sepanjang jalur tersebut juga akan dibangun jalan inspeksi sepanjang 60 kilometer yang tembus ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

Sementara itu, di Bangka Belitung, pembangunan infrastruktur pelabuhan menjadi prioritas. Tahun ini, Kementerian Perhubungan mendukung pengembangan Pelabuhan Pangkalbalam, di Kota Pangkalpinang.

“Dana sudah dipastikan ada sebesar Rp150 miliar. Pembangunan ini sudah lama ditunggu warga,” kata Kepala Dinas Perhubungan KA Tadjuddin.

Ia menyatakan Pelabuhan Pangkalbalam merupakan salah satu urat nadi perekonomian di wilayah kepulauan itu. Arus orang dan barang sangat tinggi. Dengan pengembangan yang dilakukan, kapasitas pelabuhan bisa ditingkatkan.

Skema pembiayaan pengembangan pelabuhan ini sempat berubah-ubah. Akhirnya, Kementerian Perhubungan memutuskan pembiayaan murni APBD 2021 dan 2022.

Di Palembang, Sumatra Selatan, uji coba Jembatan Musi VI berjalan lancar. Sampai tiga pekan ke depan, jembatan hanya boleh dilewati kendaraan ringan. “Kami juga melakukan perbaikan kecil di kiri-kanan jalan,” kata Kabid Jembatan M Affandi. (YR/RF/DW/N-3)