Banjir Lumpuhkan Aktivitas Kota

KOTA Pangkalpinang, Bangka Belitung, dikepung banjir, kemarin. Aktivitas warga pun nyaris lumpuh.

"Ketinggian air mencapai 1 meter lebih. Ada lebih dari 1.000 rumah yang kebanjiran," papar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pangkalpinang Asban Haris.

Banjir juga membuat aktivitas perkantoran, perbankan, dan pasar lumpuh total. Sejumlah ruas jalan protokol ditutup dan lalu lintas terpaksa dialihkan ke jalan lain.

"Ada 10 sekolah, mulai dari SD hingga SMA yang harus di-liburkan. Untuk pelaksanaan ujian terpaksa ditunda dan dilaksanakan Rabu," tambah Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Edison Taher.

Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Radmida Da-wam juga menyatakan tidak akan memberikan sanksi bagi pegawai negeri sipil yang tidak masuk kerja. "Situasinya memang sedang banjir. Kami beri toleransi bagi mereka untuk tidak bekerja."

Banjir kali ini merupakan kejadian kedua pada tahun ini, setelah yang pertama melanda Pangkalpinang pada Februari lalu. Saat itu, banjir yang melanda tujuh kecamatan membuat 20 sekolah rusak.

Di Jambi, maraknya kegiatan penambangan emas tanpa izin dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun. Bupati Kabupaten Sarolangun, Cek Endra, menegaskan aktivitas itu menyebabkan Sungai Batang Limun mengalami pendangkalan.

"Saat hujan turun, sungai tidak mampu menampung debit air hujan sehingga air meluap dan merendam permukiman," kata bupati saat menemani Gubernur Jambi Zumi Zola melihat daerah bencana.

Endra bertekad akan menghentikan kegiatan itu. Tidak hanya di Kecamatan Limun, tapi juga ke wilayah lain.

Kemarin, banjir di wilayah ini dilaporkan sudah mulai surut. Namun, warga masih tinggal di sejumlah titik pengungsian.

Banjir dan longsor juga dilaporkan terjadi di Sumatra Selatan. Longsor menimpa Kota Pagaralam dan banjir mengepung Kabupaten Musi Rawas Utara.

Di Pagaralam ada delapan titik longsor yang menutupi badan jalan menuju bandara. Selain itu, di sejumlah titik juga ditemukan pohon tumbang yang melintang di tengah jalan.

Di Musi Rawas Utara, banjir setinggi 2 meter terjadi akibat meluapkan Sungai rupit. Ada 14 desa yang terkepung air.

Pergerakan tanah dilaporkan masih terjadi di Ciamis dan Majalengka, Jawa Barat, serta Banjarnegara, Jawa Tengah. Di Sukabumi, biaya perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir bandang membutuhkan biaya per­baikan sebesar Rp4 miliar-Rp5 miliar. (Tim/N-2)