Dua Warga Diduga Terjangkit Antraks

SETELAH kasus antraks ditetapkan sebagai kejadian luar biasa, penanggulangan wabah penyakit itu di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, digiatkan dengan mendirikan posko pengaduan dan penanggulangan.

Posko yang berada di Puskesmas Pembantu Malimpu itu menemukan ada dua warga yang diduga terjangkit antraks.

"Mereka telah mengonsumsi sapi yang terinfeksi antraks dan mati. Keduanya mengalami demam, batuk, sakit kepala, gatal, menggigil, dan muntah," ungkap Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Nurul AR, kemarin.

Sepuluh warga lain yang juga masih satu keluarga dengan kedua korban tidak terinfeksi meski mereka juga mengaku sudah mengonsumsi daging yang sama.

Di Kabupaten Pinrang, antraks mewabah sejak Februari.

Sebanyak 34 sapi dan 9 kerbau di Dusun Pe-lita, Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, mati.

Nurul mengimbau warga yang mengalami gejala demam hingga luka gatal bisa segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

"Kami juga minta warga tidak membeli daging sembarangan. Sebisa mungkin warga membeli daging dari rumah potong hewan yang sudah punya izin."

Pemkab Pinrang juga sudah meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan antisipasi dan pengendalian, di antaranya menutup lalu lintas keluar-masuk ternak.

"Kami juga menyosialisasikan bahaya dan pencegahan antraks," tambah Bupati Pinrang, Aslam Patonangi.