Petani Pilih Kirim Beras ke Gudang Pedagang

HARGA patokan pemerintah untuk beras dan gabah yang masih di bawah harga pasaran membuat komoditas itu terus mengalir ke pengusaha beras atau tengkulak.

Di Makassar, Sulawesi Selatan, misalnya, para petani datang langsung ke gudang penyimpanan beras milik pedagang di Pasar Butung.

"Kami tidak perlu repot datang ke desa untuk membeli beras. Banyak petani yang mendatangi gudang untuk menjual beras mereka," papar Syamsuddin, petugas di salah satu gudang di Pasar Butung, kemarin.

Idris, petani dari Kabupaten Sidrap yang datang ke Pasar Butung, mengaku lebih memilih menjual beras ke pedagang karena harganya lebih bagus daripada yang ditawarkan Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Kami bisa menjual dengan harga Rp7.500-Rp8.000 per kilogram, jauh di atas harga pembelian Bulog yang Rp7.300."

Pilihan yang sama juga dilakukan pengumpul beras di Banyumas, Jawa Tengah.

Mereka memilih menjual beras dari petani ke pasar, bukan ke Bulog.

"Harga di pasar masih tinggi mencapai Rp7.500-Rp7.700, jauh di atas harga Bulog Rp7.300 per kilogram," papar Kushana, pedagang pengumpul beras.

Ia mengatakan saat ini belum waktunya memasok beras ke Bulog.

Harga dan syarat berat yang ditetapkan badan penyangga ketahanan pangan itu sulit dipenuhi.

Humas Bulog Banyumas M Priyono mengakui, pihaknya masih sulit

menyerap gabah dan beras.

"Harga di pasaran masih tinggi. Apalagi, kami mensyaratkan kadar air untuk gabah kering panen mencapai 25%."

Seretnya serapan juga dialami Bulog Bali, Indramayu, dan Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Tengkulak menghargai gabah basah Rp4.500 dan gabah kering Rp5.500. Bulog hanya menerima Rp3.700 gabah basah dan Rp4.600 gabah kering," ungkap Rusdani, Ketua Kelompok Tani Desa Plosokerep, Indramayu.

Kemarin, tingginya harga bawang merah masih dikeluhkan warga Bojonegoro, Jawa Timur, dan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, kenaikan harga cabai terjadi di Bengkulu dan Klaten, Jawa Tengah.

"Harga daging sapi berpotensi ikut naik karena belum ada tambahan stok sapi di dalam negeri untuk menghadapi puasa dan Lebaran," kata Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia, Rochadi Tawaf, di Surabaya.