Ribuan PNS, TNI, dan Polisi Tes Urine

RIBUAN pegawai negara yang terdiri atas pegawai negeri sipil (PNS), TNI, dan Polri di berbagai daerah akan menjalani pemeriksaan urine.

Seperti di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kemarin, tes urine dilaksanakan untuk sejumlah perwira di Polres Karawang.

Tes urine yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Karawang digelar secara mendadak sesuai rapat mingguan di Kantor Polres Karawang.

Seluruh jajaran petinggi polsek, termasuk Kapolres Karawang AKB Andi M Dicky Pastika Gading, mengikuti tes urine.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ada perwira di lingkup Polres Karawang yang terindikasi menggunakan narkoba.

"Hasilnya, seluruh perwira di Polres Karawang negatif narkoba," katanya.

Kepala BNN Karawang M Julian S menyebutkan tes urine itu dilakukan dadakan.

Selain kepolisian, pihaknya mengaku telah memeriksa personel Subdetasemen Polisi Militer (Denpom) Karawang.

"Hasilnya, semua juga negatif," ucapnya.

Berikutnya, sambung dia, BNN sedang mengatur pola untuk memeriksa jajaran birokrasi PNS di Karawang.

Kodim 0613 Ciamis, Jawa Barat, yang bekerja sama dengan BNN setempat, juga menggelar tes urine terhadap sekitar 150 personel Kodim 0613.

Hal itu dilakukan di sela-sela sosialisasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang digelar BNN Kabupaten Ciamis.

Menurut Dandim 0613 Ciamis, Letkol Slamet, kemarin, itu merupakan upaya menekan dan melindungi bangsa dari ancaman narkoba. Apalagi, narkoba ialah musuh negara.

"Kejahatan narkoba merupakan kejahatan luar biasa dan akan berdampak buruk bagi generasi penerus hingga berdampak juga bagi tatanan kehidupan. Jika kami menemukan anggota terlibat narkoba, saksinya dipecat," tegas dia.

Sebanyak 7.292 PNS di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melakukan tes urine, mulai pejabat eselon empat, tiga, hingga dua, selama sepekan terakhir.

Ribuan PNS melakukan tes urine di 49 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Sekretariat Daerah Provinsi Bengkulu saat jam kerja.

Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, di Bengkulu, mengatakan tes urine akan dilakukan secara berkala.

"Tes urine dilakukan secara mendadak tanpa ada pemberitahuan untuk memastikan agar PNS tidak menggunakan narkoba dan jika hasilnya ada yang positif, diberi saksi yang tegas," katanya.

Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi membenarkan permintaan tes urine meningkat pascapenangkapan mantan Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi.