Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
FAKTA memprihatinkan terkuak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara. Dimana tenaga medis (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19 di sana mencapai 50 orang. Penyebabnya distribusi alat pelindung diri (APD) terlambat diterima di RSUD tersebut.
Hal itu diungkapkan dokter spesialis THT RSUD Panyabungan M Rusli Pulungan kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat kunjungan kerja Gubernur di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (8/10).
"Terdata 50 orang dokter, perawat dan staf RSUD Panyabungan yang terkonfirmasi positif. Dan sekarang sebanyak 7 orang masih dalam perawatan," ujarnya, dalam keterangan resmi Pemprov Sumut yang diterima, Jumat (9/10).
Pada kesempatan itu Gubernur Edy mengumpulkan seluruh tenaga medis, staf dan manajemen RSUD Panyabungan untuk berdiskusi mengenai perkembangan terkini penanganan Covid-19 di rumah sakit tersebut.
Gubernur meyakini ada yang salah dengan RSUD Panyabungan sehingga banyak tenaga medis dan staf terpapar virus Corona. Dari hasil diskusi terungkap bahwa kondisi itu terjadi akibat keterlambatan distribusi APD.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dedi Abu Bakar mengungkapkan kepada Gubernur bahwa kebutuhan APD di RSUD Panyabungan sebenarnya sudah disampaikan pada Pemkab dan DPRD Madina, tetapi tidak ada realisasi.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Safran Halim Harahap juga menyampaikan harapan agar tidak ada lagi kendala tentang ketersediaan APD di RSUD Panyabungan. Pemkab Madina pun diminta untuk kembali mengaktifkan Komite Etik RSUD Panyabungan yang tidak aktif sejak Januari 2020.
Menanggapi itu, Gubernur Edy menegaskan bahwa kebutuhan tenaga medis dalam penanganan Covid-19 merupakan hal yang menjadi prioritas saat ini. Terlebih kebutuhan akan ketersediaan APD untuk melindungi mereka dari paparan virus corona.
"Kalau dokter yang meninggal kita akan sulit mencari penggantinya karena harus melalui proses panjang," ujar Edy.
Dalam situasi saat ini, Edy meminta paramedis untuk tetap waspada dengan menganggap semua yang datang berobat terindikasi terpapar Covid-19 sehingga harus tetap waspada menggunakan APD.
"Saya sudah drop APD ke sini 1.000 unit. Saya tak izinkan dokter bertugas tidak menggunakan APD," pesanya. (OL-13)
Baca Juga: Ibu Peran Kunci Cegah Timbulnya Klaster Keluarga
Kali ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memakai pakaian hazmat lengkap, seperti pakaian yang biasa digunakan tenaga kesehatan menangani Covid-19 saat memimpin upacara HUT ke-76 RI.
SEJAK pandemi melanda, Lisa Indrayanti banyak mendengar keluh kesah dari para kenalannya yang berprofesi sebagai tenaga medis.
PEMBAYARAN gaji buruh akibat tersendatnya penyerapan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat oleh Kemenkes berdampak pada kesejahteraan para buruh.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima donasi berupa satu unit ambulans khusus infeksi dan Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 100 baju hazmat lengkap untuk para tenaga medis
Pemilik usaha fesyen merasa terpanggil dan memutuskan menghentikan sementara produksi pakaian muslimnya dan beralih menjahit APD.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved