Napi LP Paledang Positif Sabu

BADAN Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor mendapati narapidana di Lembaga Permasyarakatan (LP) Klas II A Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, positif sabu dan ekstasi.

"Enam napi positif menggunakan narkoba. Empat cowok dan dua cewek. Mereka positif sabu dan ekstasi. Tapi tidak ada barang bukti yang kami temukan," kata Kepala BNN Kabupaten Bogor Nugraha Setia Budhi kepada Media Indonesia di Bogor, Rabu (16/3).

Temuan itu merupakan hasil razia dan tes urine terhadap penghuni LP Paledang pada Selasa (15/3) malam.

Meskipun demikian, dia mengakui BNN tidak mendapati barang bukti narkoba dalam razia itu.

Dia menceritakan, pemeriksaan dilakukan secara acak.

Dari 924 orang penghuni, hanya 100 orang yang diperkisa, yang terdiri dari 80 orang laki-laki dan 20 perempuan.

"Kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan," tegas Nugraha.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum dan HAM Jawa Barat Agus Toyib mengaku akan mendalami temuan itu.

"Kenapa masih ada narkoba di LP dan mereka masih menggunakan, kami akan dalami," Agus.

Razia itu juga mendapati 68 ponsel, sel dengan penyejuk ruangan, alat memasak, dan sound system.

"Ini aneh. Kalau seperti ponsel atau yang kecil, bisa saja lolos. Tapi kenapa barang-barang seperti AC bisa lolos, tidak mungkin kalau tidak ada yang membantu. Makanya akan kami dalami," kata Agus.

Sementara itu, BNN Kota Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), melakukan tes urine di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap.

Kepala BNN Cilacap AKB Edy Santosa mengatakan pemeriksaan urine ditujukan kepada pilot dan siswa penerbang.

"Kami melakukan cek urine agar keselamatan penumpang terjaga dan memastikan pilot terbebas dari narkoba," ujar Edy.

Razia dan tes urine juga dilakukan BNN Kota Tegal, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Subdenpom IV/1-3 terhadap sejumlah penghuni tempat indekos di kota tersebut.

Sejumlah institusi di berbagai daerah juga menggelar tes urine, seperti Kodam II/Sriwijaya, dan pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.