Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tiga Kecamatan di Kulon Progo Ini Punya Kasus Korona Tertinggi

Antara
10/9/2020 09:40
Tiga Kecamatan di Kulon Progo Ini Punya Kasus Korona Tertinggi
swab test covid-19(AFP/JULIO CESAR AGUILAR )

TIGA kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki angka kasus penyebaran tertinggi covid-19. Lonjakan kasus di Kabupaten Kulon Progo dari 47 kasus menjadi 94 kasus per 9 September. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan jumlah pasien positif covid-19 tertinggi di Kapanewon (kecamatan) Lendah dan Sentolo masing-masing 17 kasus, dan Pengasih sebanyak 20 kasus.

"Saat ini, terdapat tiga Kapanewon dengan penambahan kasus tertinggi, baik dari segi jumlah kumulatif maupun jumlah saat ini. Antara lain Kapanewon Lendah, Kapanewon Sentolo, Kapanewon Pengasih tanpa menghindarkan respons atau kewaspadaan kapanewon yang lain," kata Sri Budi, Kamis (10/9).

Sri Budi menambahkan dalam kebijakan penanganan kasus covid-19, untuk orang tanpa gejala (OTG) yang jumlahnya cukup banyak diisolasi di Rumah Singgah Teratai. Sedangkan untuk hasil swab positif tanpa gejala diisolasi di RSUD Wates.

Sri Budi mengatakan target jumlah orang yang harus swab test yakni satu persen dari 450 ribu penduduk. Sebanyak 3.327 orang menjadi target swab test hingga Desember.  Menurutnya angka positif covid-19 di Kulon Progo kurang dari 5 persen.  

baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Papua Capai 4.202 Orang

Bupati Kulon Progo Sutedjo menambahkan bahwa seusai arahan dan kebijakan pusat bahwa mereka menjalani isolasi cukup 10 hari kemudian dipulangkan. Namun ia tidak mau serta merta memulangkan warga begitu saja karena ada faktor keamanan yang harus menyertai warga tersebut.
  
"Kita tidak begitu saja melepas yang sepuluh hari begitu saja, tetapi ada langkah-langkah. Perekonomian harus berputar tapi protokol kesehatan tidak boleh jemu-jemunya di antara kita adalah mengedukasi, menyosialisasikan ketaatan publik pada protokol kesehatan," jelasnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya