Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
UNIVERSTIAS Islam Malang (Unisma) menyambut baik ‘kebijakan kampus merdeka’. Program yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim itu merupakan sesuatu yang baru.
“Sebetulnya itu sudah ada sejak lama. Nomenklaturnya sudah dilaksanakan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia, bahkan pondok pesantren,” ujar Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi.
Otonomi, tambahnya, telah diberikan sehingga kreativitas dari setiap perguruan tinggi, sekolah swasta, bahkan pondok pesantren sudah mengalami kemerdekaan. Sekarang tinggal dibentuk dengan kreativitas.
Menurut rektor dari kampus Nahdlatul Ulama (NU) terbesar di Indonesia ini, konsep ‘merdeka belajar’ memberikan kesempatan untuk dosen dan mahasiswa berkreativitas dan berinovasi sehingga bisa menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, dan berdaya saing global.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Unisma ialah menggulirkan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Program ini didukung 124 BUMN, bermitra dengan BUMD, perusahaan multinasional, perusahaan teknologi global, star-up teknologi, organisasi multilateral, bahkan UMKM.
“Terbukti, program itu menjadi langkah yang luar biasa dalam mengembangkan kualitas SDM,” tambah pakar ilmu pendidikan Islam itu.
Dalam menyambut ‘kampus merdeka’, Unisma melakukan perombakan kurikulum besar-besaran di seluruh program studi. Bahkan, sebelum muncul ‘merdeka belajar-kampus merdeka’, Unisma memiliki distingsi keunggulan di setiap program studi, yang memiliki unsur riset, praktikum, dan experience.
“Jalan ini sudah menghasilkan prototipe yang implikasinya ke penerbitan jurnal, penerbitan buku, HaKI, hak cipta, dan paten,” tambah bapak tiga anak itu.
Prof Maskuri menambahkan dalam kurikulum yang baru, Unisma memberikan kebijakan bahwa pembelajaran tidak hanya terpusat di dalam kelas. Belajar dilakukan alam bentuk kegiatan magang kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, riset, kegiatan wirausaha dan proyek independen. “Untuk itu, mahasiswa mendapatkan 60% experience, research and development, dan 40% di dalam kelas, saat dosen menyampaikan materi sebagai fasilitator,” tandas doktor dari Universitas Brawijaya ini. (BN/N-3)
Pihak kampus UNIAS dikabarkan mengaku siap untuk berkomunikasi dan duduk bersama dengan Zega terkait penyerahan ijazah.
Rangkaian program Master Studies in Sustainable Development and Management (MASUDEM) kini memasuki rangkaian penyelenggaraan Summer School.
Ilmu tentang keamanan dan audit sistem informasi juga diajarkan di program studi terkait teknologi informasi di Cyber University Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya mencegah penyebaran paham radikal terorisme di kalangan mahasiswa.
Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa.
Podomoro University terus menjalin kooperasi untuk memperkuat posisinya di ranah global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved