Atap Sekolah Ambruk

Atap ruang kelas 5 A SDN Pondok Kaso Tengah di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk, Selasa (9/3) malam. Ruang kelas itu memang sudah terancam ambruk sejak 7 bulan lalu sehingga harus ditahan dengan menggunakan tiang penyangga.

Berdasarkan informasi, ambruknya atap bangunan itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Kelas itu sudah dikosongkan karena sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar.

Selama tujuh bulan ter-akhir, siswa kelas 5 A belajar bergiliran dengan memanfaatkan ruang kelas 5 B.

"Ambruknya pada Selasa (8/3) malam sekitar pukul 20.00. Ketika itu sa-ya mendengar suara benda jatuh. Ternyata atap bangunan kelas 5 A ambruk," kata penjaga sekolah, Zaenal Abidin, 46.

Kepala SDN Pondok Kaso Tengah, Ridwal Nurfalah, mengatakan kelas itu tadi-nya digunakan untuk siswa kelas 5 A. Siswa terpaksa menggunakan kelas lain dengan pola giliran. "Yang kami khawatirkan atap kelas 5 B ikut ambruk," katanya.

Sementara itu, Wakil Bu-pati Karawang, Jawa Barat, Ahmad Zamakhsyari, me-ngaku akan mengevaluasi bangunan sekolah yang roboh yang baru dibangun pada 2013.

Dia mengatakan itu karena ambruknya bangunan kelas SMP Negeri 1 Telukjambe Timur, Karawang, dan 5 ruang kelas di SMKN 1 Karawang, Jawa Barat, yang mengakibatkan dua korban terluka parah.

Dirinya mengaku khawatir ada kesalahan pembangunan yang tidak sesuai dengan pelaksanaannya. "Kami juga akan memanggil para pemborong dan tentu prosesnya akan kita evaluasi," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Dadan Sugardan, mengatakan ambruknya SMPN 1 Telukjambe Timur disebabkan salah kontruksi. Kontruksi menggunakan atap baja ringan sebagai penyangga langit-langit dengan genting berbahan tanah liat.

Dadan menuturkan kebutuhan anggaran untuk memperbaiki sekolah rusak di tingkat SD dan SMP ialah Rp127 miliar. (BB/N-2)