PCR Sampoerna Percepat Penanganan Pandemi

KEBUTUHAN daerah terhadap mesin polymerase chain reaction (PCR) makin mendesak. Sampoerna melalui Yayasan Stapa Center tidak mau membiarkan pemerintah bekerja sendiri.

Kemarin, giliran Kota Malang yang mendapat bantuan satu set PCR dan 100 alat pelindung diri dari perusahaan itu. Wali Kota Malang Sutiadji mengakui PCR sangat dibutuhkan. “Terus terang, ini bantuan yang saya tunggu-tunggu. Selama ini, proses deteksi sampai keluar hasilnya memakan waktu hingga dua pekan, membuat warga lebih lama melakukan isolasi mandiri. Mereka tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi.”

Sutiadji optimistis bantuan dari Sampoerna itu dapat mempercepat proses deteksi. “Sehingga warga yang terbukti tidak terpapar dapat segera melanjutkan aktivitas.”

Direktur Sampoerna Elvira Lianita mengatakan perusahaannya berkomitmen membantu pemerintah mempercepat penanganan pandemi. “Mesin PCR ini dapat memeriksa 32 sampel dalam waktu 30 menit. Kami berharap ini bisa mempercepat penanganan.”

Sampoerna telah menyerahkan bantuan serupa untuk Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur. Dalam waktu dekat, bantuan akan diserahkan untuk Jawa Barat, Pasuruan, dan Karawang.

Kekurangan mesin PCR di­alami Pemkab Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Bupati Dodi Reza Alex meminta RSUD Sekayu untuk membangun laboratorium PCR. Satu bulan kemudian rumah sakit milik pemkab ini tuntas membangun.

“Kami menggunakan anggaran badan layanan umum daerah yang kami kelola sendiri. Lebih cepat ketimbang kami menunggu dana dari APBD,” kata Dirut RSUD Sekayu Makson Parulian Purba.

Kemarin, Pemkot Padang, Sumatra Barat, mendapat bantuan alat pelindung diri dari Kawan Lama Foundation. “Kami segera menyalurkannya untuk tenaga medis,” kata Wali Kota Mahyeldi. (BN/DW/YH/N-2)