Izin Hotel Club Bali Dipertanyakan

WAKIL Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mempertanyakan izin bangunan Hotel Club Bali di Perumahan Kota Bunga Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, yang telah menelan sejumlah korban jiwa karena tertimbun longsor.

"Apakah pembangunan hotel tersebut sudah sesuai dengan tata ruang Kabupaten Cianjur atau belum. Jika tidak sesuai maka pihak pengembang termasuk pemberi izin dapat dijerat hukum sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Deddy Mizwar ketika dimintai komentarnya soal longsor di Hotel Club Bali, Kabupaten Cianjur, di Gedung Sate Bandung, Kamis (10/3).

Menurut dia, peristiwa longsor yang menerjang Hotel Club Bali tersebut harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak sembarangan dalam memberikan izin pembangunan.

"Jadi harus memperhatikan kondisi tata ruang yang ada. Unsur estetika atau keindahan itu perlu tapi perlu izin yang lebih ketat membangun hotel-hotel termasuk perumahan," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta Pemerintah Kabupaten Cianjur mengevaluasi izin Hotel Club Bali dan semua izin pembangunan terutama di daerah rawan bencana, terlebih banyak kawasan di Kabupaten Cianjur yang pergerakan tanah tinggi.

"Apalagi daerah tersebut termasuk daerah rawan bencana maka proses pemberian izin harus sangat diperketat. Saya kira perlu bagaimana amdal yang harus diperhatikan. Terutama pembangunan di daerah-daerah rawan longsor, seperti Cianjur, Sukabumi, Garut walau itu daerah pariwisata," kata dia.

Longsor terjadi di Hotel Club Bali di perumahan Kota Bunga di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (9/3).

Peristiwa tersebut berawal ketika tebing setinggi 60 meter yang terletak di bagian belakang hotel tersebut ambruk dan menyeret bak penampungan air setinggi 5 meter yang terbuat dari beton yang selanjutnya menghantam bangunan hotel hingga ambruk.

Belasan tamu hotel yang baru masuk ke dalam kamar menjelang tengah malam, tidak sempat menyelamatkan diri tertimbun bangunan hotel yang ambruk.

Hingga menjelang pagi terdapat enam orang yang sebagian besar warga jakarta, berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Sedangkan lima orang yang dilaporkan hilang diduga masih tertimbun di dalam reruntuhan bangunan.

Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur Rahayu mengatakan pihaknya masih berupaya melakukan evakuasi terhadap lima orang korban yang masih tertimbun bangunan. Pihaknya memastikan lima orang yang tertimbun masih dalam kondisi selamat.

Tim sempat mendengar teriakan minta tolong dari kamar 124 dan 125. Bahkan menjelang siang ada teriakan minta air dari kamar 124," katanya.(X-11)