Keliling Dunia Berburu Gerhana

BAGAIMANA caranya menghadapi fenomena alam seperti gerhana matahari total yang jatuh pada 9 Maret mendatang?

Dr Kate Russo berbagi pengalamannya selaku pemburu gerhana sejak 2011.

Psikolog asal Queensland, Australia, yang kini tinggal di Belfast, Irlandia Utara ini juga menuangkan pengalamannya sebagai pemburu gerhana dalam bentuk buku berjudul Total Addiction: The Life of an Eclipse Chaser (2012) dan Totality: The Total Solar Eclipse 2012 (2013).

Berikut petikan wawancara wartawan Media Indonesia Dzulfikri Putra Malawi dengan Dr Kate Russo yang ditemui di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (6/3) malam.

Kenapa Anda tertarik menjadi pemburu gerhana?

Saya pertama kali menyaksikan gerhana total, saya tidak menyadari apa yang terjadi dalam kegelapan.

Saya merinding, Saya tidak bisa mengatakan perasaan apa yang terjadi.

Walaupun Anda mengerti itu ialah ilmu pengetahuan, rasanya seperti melihat badai.

Karena saya seorang psikolog, jadi saya tertarik untuk menganalisis perasaan yang terjadi pada manusia saat gerhana datang.

Saya mulai memburu gerhana dan mulai merisetnya di berbagai negara.

Saya mulai mewawancarai orang sebelum dan sesudah gerhana terjadi, apa yang mereka rasakan.

Apa yang orang-orang katakan?

Sebelum gerhana, mereka bilang sangat antusiasi dengan gerhana.

Namun setelahnya, mereka katakan kekaguman yang besar, sama seperti apa yang saya rasakan.

Apa dampaknya untuk kesehatan dan psikologis?

Saya pikir untuk sebagian orang menyadari, semesta ini begitu besar tapi selalu disepelekan dengan cara hidup kita.

Mungkin akan Anda rasakan setelah gerhana matahari total terjadi.

Banyak orang mengatakan gerhana seperti tokoh legenda yang menakutkan dan memiliki kekuatan besar.

Peristiwa ini membuat orang lebih sensitif dan terkoneksi satu sama lainnya untuk berbagi energi, dan muncul rasa untuk lebih menghargai alam semesta.

Indonesia punya kisah-kisah legenda soal gerhana. Salah satunya ibu hamil di larang keluar rumah. Apa pendapat Anda?

Setiap saya pergi ke berbagai negara, mereka punya cara sendiri untuk menanggapi peristiwa ini tergantung budayanya.

Setiap budaya memiliki kepercayaan yang berbeda.

Setiap saya pergi ke berbagai lokasi gerhana, ada beragam hal mistis yang mereka punya, mungkin salah satunya apakah gerhana matahari total akan berdampak terhadap bayi dalam kandungan seseorang.

Kemungkinan besar gerhana matahari total bagi sebagian orang masih dianggap sesuatu hal yang menakutkan.

Mungkin ini masih berkaitan pada zaman dulu. Orang tidak paham sebab dan proses dari gerhana matahari total ini seperti apa.

Jadi saat peristiwa ini terjadi, mereka berupaya mencari penjelasan rasional yang bisa masuk akal sehat mereka, yang berlandaskan pada ketakutan.

Namun, menurut pendapat saya, secara logika, gerhana matahari total tidak berbahaya bagi kandungan karena matahari setiap hari ada di sana.

Terjadinya gerhana matahari total akibat jalur bulan bergerak menutupi matahari hanya untuk beberapa saat seperti di film Lord of The Ring Eye of Sauron.

Berapa banyak biaya yang Anda keluarkan?

Memang banyak yang telah saya keluarkan untuk memburu gerhana. Saya juga melakukan riset dalam perjalanan ini.

Tergantung negara tertentu, kadang saya hanya terbang ke satu negara kemudian kembali.

Biayanya hanya US$300.

Ada juga yang biayanya lebih mahal karena harus melewati beberapa negara sebelum mencapai lokasi.

Seperti Mongolia membutuhkan lebih banyak uang sekitar US$1000.

Saya juga dapat donasi dari grup sains dan grup pariwisata karena saya bisa memberikan pengalaman ini kepada khalayak.

Apakah Anda tahu ada pemburu gerhana di Indonesia?

Saya tidak yakin ada banyak.

Saya hanya tahu seorang perempuan peneliti matahari, tapi saya lupa namanya.

Saya menemukan banyak pemburu gerhana dari Amerika, Inggris, Eropa, dan Australia.

Mungkin Indonesia tidak tertarik jika dibandingkan dengan mereka.

Apa perbedaan yang Anda rasakan dari satu negara ke negara lainnya?

Semuanya sangat berbeda. Mulai dari masyarakat sampai fenomena gerhananya.

Pengalaman yang paling menakjubkan dari perbedaan tersebut ialah saat saya mengalami salah satu gerhana matahari tepat pada waktu terbitnya matahari.

Matahari yang berada di garis cakrawala perlahan muncul, lalu kemudian berangsur tertutup bulan, dan langit menjadi gelap kembali.

Seolah kami saat itu menyaksikan dua waktu fajar.

Itu sangat mengesankan.

Saya pernah menyaksikannya di gurun, di atas bukit, dari pinggir pantai, di tengah laut, di atas kapal pesiar.

Lokasi saya menyaksikan tergantung jalur mana yang dilalui gerhana tersebut, selama tidak ada awan yang menutupi.

Jika ada awan, kemungkinan kecil kita akan melihat dengan sempurna kejadian alam ini. (N-4)