Bosscha Pasang Sembilan Lubang Jarum

PENELITI Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sudah membuat sembilan lubang jarum (pinhole) berukuran besar untuk penelitian gerhana matahari pada 9 Maret mendatang.

Peneliti Observatorium Bosscha, Mohamad Irfan, menjelaskan salah satu instrumen pengamatan gerhana ini akan disebar ke berbagai lokasi pengamatan di Bandung Raya dan beberapa daerah lainnya yang menjadi jalur gerhana matahari total (GMT).

"Tiga alat akan digunakan sebagai pengamatan di sekitar Bandung, sisanya sudah dibawa ke Palu, Sulawesi Tengah, Balikpapan, Paser, dan Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur," kata Irfan, Senin (7/3).

Pengamatan di Bandung dengan menggunakan pinhole akan diadakan di Bosscha, Monumen Perjuangan Tegalega, dan di Imah Noong.

Peneliti dan masyarakat bisa mengamati fenomena gerhana matahari dengan aman tanpa merusak indra penglihatan dengan alat yang telah disediakan tersebut.

"Jadi, selain bisa menggunakan kacamata matahari, gerhana juga bisa diamati menggunakan proyeksi lubang jarum," tambahnya.

Di Kota Pasuruan, Jawa Timur, Kantor Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Nasional terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menyaksikan GMT secara sehat.

Sosialisasi serupa juga dilakukan di Kota Yogyakarta, Tasikmalaya, Jakarta, Pangkalpinang, Cirebon, Surabaya, dan Palangkaraya.

Selain sosialisasi, masyarakat juga diminta untuk melakukan salat gerhana.

Masjid besar Istiqlal pun ikut menggelar salat gerhana pada saat terjadinya GMT.

Di Ternate, Maluku Utara, perusahaan elektronik Jepang Panasonic akan membawa langsung 12 modul tenaga matahari Panasonic HIT yang akan menghasilkan 3 kw listrik.

Modul-modul itu akan dipasang di atas bangunan untuk menyerap energi matahari yang kemudian disimpan pada 24 unit baterai penyimpan.

"Energi ini akan mampu mengoperasikan kamera Panasonic Lumix GH4 yang disambungkan dengan teleskop, untuk mengabdikan momen spektakuler ini," kata Corporate Communication Department Panasonic Gobel Indonesia, Viya Arsawireja.

Masyarakat di Ternate akan menyaksikan siaran langsung peristiwa GMT untuk pertama kalinya melalui kamera yang sudah disambungkan dengan energi listrik bersumber dari energi matahari tersebut.