Polres Palembang Kepung Kota untuk Tangkap Penjahat

SAMA seperti kota di mana pun, pencurian adalah kejahatan yang selalu dilapokan warga Palembang, Sumatera Selatan ke polisi setiap bulannya. Setidaknya ada 500 laporan per bulan dari warga yang mengaku kehilangan barang pribadinya.

Wakil Kapolresta Palembang AKB Iskandar D Sutisna mengatakan ada satu cara yang selalu dilakukan oleh jajarannya untuk bisa menangkap penjahat yang beraksi di dalam kota.

"Kami selalu melakukan pengepungan kota. Jadi, jika terjadi tindak kriminalitas, kami langsung tutup akses keluar Palembang. Jalan utama dijaga. Kemudian, kami juga menyebar intel," kata Iskandar di Palembang, Rabu (2/3).

Biasanya, yang sering dilaporkan warga ialah ketika terjadi pembegalan. Mereka yang jadi korban adalah para remaja yang doyan nongkrong pada malam hari atau mulai pukul 22.00 WIB hingga 00.00 WIB.

Karena itu, polisi selalu mengimbau mereka untuk membubarkan diri sebelum hari berganti. "Akan rawan jika semakin malam. Pelaku biasanya membuntuti korban yang pulang sendiri-sendiri," kata Iskandar.

Pelaku sendiri rupanya kebanyakan juga berusia sama dengan para korban. Sebagian besar bahkan berani membegal karena di bawah pengaruh narkoba. Saat beraksi, pelaku biasanya membawa senjata tajam.

Terkadang ditemukan juga yang memakai senjata api rakitan dan itu tidak hanya digunakan oleh pembegal. Senjata api rakitan menurut Iskandar biasanya didapat dari Oki dan Oku Timur. "Disana ada perakitan senjata api, di Palembang tidak ada," tandasnya. (OL-1)