Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPOLISIAN Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan satu tersangka dengan inisial IYA terkait insiden hanyutnya ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi saat kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Turi, Sleman pada Jumat (21/2).
IYA yang merupakan salah satu pembina pramuka sekaligus guru olahraga di SMPN 1 Turi, ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dipimpin Direktur Reskrimum Polda DIY AKBP Burkan Rudy Satria pada Sabtu (22/2) siang.
"Kita sudah menaikkan status salah satu dari para saksi dengan inisial IYA menjadi tersangka," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto di halaman Puskesmas Turi, Sleman, Sabtu (22/2)..
"Sampai saat ini yang bersangkutan sedang dilakukan pemeriksaan, dilakukan BAP sebagai tersangka," imbuh Yulianto.
Tersangka, kata dia, diduga melanggar Pasal 359 KUHP karena kelalaiannya yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dan Pasal 360 karena kelalaiannya yang menyebabkan orang luka-luka.
Baca juga : Kemensos Kerahkan Tagana Dukung Pencarian Siswa SMPN 1 Turi
"Ancamannya masing-masing (pasal) lima tahun (kurungan)," kata dia.
Penahanan terhadap IYA, kata dia, masih menunggu keputusan dari tim penyidik.
Menurut Yulianto, hingga saat ini Polda DIY telah melakukan pemeriksaan terhadap 13 orang yang terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah tujuh pembina Pramuka.
"Dari tujuh orang (pembina) ini, enam orang ikut ke lokasi, yang satu orang tinggal di sekolah menunggu barang anak-anak itu. Enam orang itu ikut mengantar anak-anak ke sungai. Dari enam orang itu empat turun ke sungai," ungkap Yulianto.
Berikutnya, kelompok kedua yang diperiksa adalah unsur Kwarcab Kabupaten Sleman yang terdiri dari tiga orang.
Yulianto menjelaskan,, tiga orang itu diperiksa untuk mengetahui bagaimana aturan yang ada berkaitan dengan manajemen risiko kegiatan Pramuka.
Adapun kelompok ketiga adalah warga yang tengah berada di lokasi kejadian kecelakaan sungai. Sebagian di antaranya merupakan pengelola wisata di Lembah Sempor.
Menurut Yuliyanto, jumlah tersangka tidak menutup kemungkinan masih bisa bertambah seiring dengan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang masih akan terus dilakukan.
Baca juga : Menteri Nadiem Pastikan Kemendikbud Telusuri Tragedi SMPN 1 Turi
"Dari pihak anak-anak peserta Pramuka belum dilakukan pemeriksaan dengan pertimbangan mereka masih trauma dengan peristiwa kemarin," kata Yuliyanto.
Data terakhir Pusdalops BPBD DIY hingga Sabtu (22/2) mencatat total murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125 murid. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka.
Sementara itu, perkembangan terkini murid yang menjadi korban meninggal berjumlah delapan murid dan dua lainnya masih dalam pencarian..
Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai.
Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan luka-luka. (Ant/OL-7)
Terjangan air bah sungai Parsariran menelan korban jiwa dua santriwati menyusul penemuan jenazah Sisra pada hari ketiga pencarian.
Selain pemantauan di beberapa titik-titik itu, petugas gabungan juga menyusur aliran sungai dengan menggunakan dua perahu karet. Dua perahu karet itu disebar di beberapa radius tertentu.
Korban atas nama Ni Putu Widia Margareta yang terpeleset dari jembatan dan hanyut terseret arus di Sungai Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali.
Dalam kunjungannya ke Kota Depok, Gubernur mengunjungi kediaman korban Amira Hana, 14, di Gang Kober, Kelurahan Kemirimuka, Beji, Kota Depok.
DINAS Pendidikan Kota Depok mengajak para guru, siswa dan masyarakat mendoakan agar siswa SMP IT AI Hikmah Kota Depok yang hanyut ditemukan.
TOTAL ada enam orang dinyatakan masih hilang akibat bencana alam yang terjadi empat hari lalu di Bogor Raya (kabupaten/kota), tiga tertimbun longsor dan tiga hanyut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved