Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KOMANDAN Kodim 1715 Yahukimo Letkol Inf Eko Budi mengakui belum ada informasi yang tepat tentang keberadaan helikopter MI 17 yang hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani 28 Juni 2019.
Sampai saat ini belum ada petunjuk atau informasi yang memastikan lokasi keberadaan helikopter seperti yang diposting di media sosial, aku Letkol Inf Budi kepada Antara, Jumat.
Baca juga: Helikopter MI 17 Milik TNI AD Hilang Kontak di Papua
Diakui, sejak beredarnya foto yang diklaim sebagai reruntuhan helikopter yang mengangkut 12 penumpang termasuk kru itu pihaknya sudah mengefektifkan kembali upaya pencaharian namun hingga kini belum ada petunjuk termasuk di kampung Oksob.
"Kami saat ini terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengumpulkan kembali informasi guna menemukan keberadaan helikopter tersebut," aku Budi seraya mengakui, pencaharian akan dilakukan ke kampung di sekitar Distrik Oksob.
Baca juga: Heli Milik TNI-AD yang Hilang di Papua Ditelan Awan Kumulonimbus
Wilayah Distrik Oksob terdiri dari enam kampung, termasuk Oksob dan dari penuturan warga hanya tiga kampung saja yang berpenduduk sedang tiga kampung lainnya tidak berpenghuni dan dibilang kampung sakral, termasuk kampung Mirin.
Baca juga: TNI Kerahkan Pesawat Intai Strategis Cari Helikopter MI-17
Tim pencarian helikopter memang tidak melakukan pencarian di kampung Mirin, aku Dandim Yahukimo yang wilayahnya membawahi Kabupaten Pegunungan Bintang dan Nduga.
Helikopter MI 17 No Reg HA 5138 beserta 12 penumpang termasuk lima anggota Yonif 725/WRG dinyatakan hilang sejak 28 Juni 2019.
Empat belas orang tewas dalam kecelakaan bulan lalu ketika helikopter militer Azerbaijan Mi-17 jatuh selama penerbangan pelatihan.
Menurutnya, pesawat, helikopter, atau kendaraan militer yang digunakan TNI harus dipastikan benar-benar mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.
"Kita tidak ingin peristiwa jatuhnya pesawat atau helikopter kembali terjadi karena tidak hanya menimbulkan kerugian materiil. Namun juga meninggalnya para perwira TNI yang terlatih."
Anggota Komisi I DPR RI, Willy Aditya mendesak TNI dan Kemenhan untuk memperdalam investigasi jatuhnya heli jenis MI-17 buatan Rusia ini setelah korban meninggal bertambah.
Salah satu korban kecelakaan Helikopter Mi-17 Penerbad, Lettu Cpn Vira Yudha, menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat dirawat intensif selama 7 hari di RS Kariadi, Semarang.
Diketahui, helikopter MI-17 merupakan buatan Rusia dan sebagai helikopter angkut milik TNI AD yang paling banyak dipakai dalam misi latihan maupun misi pengiriman logistik dan pasukan.
TNI Angkatan Darat mendukung langkah Polri dalam menangkap tiga tersangka terkait kebakaran rumah jurnalis Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, di Karo.
TNI AD akan merespons indikasi-indikasi yang dilaporkan dan mengecek kebenaran setiap informasi yang diberikan.
Seekor ular sanca atau piton yang hendak masuk ke Asrama Militer TNI Angkatan Darat di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, ditangkap oleh aparat dan warga setempat.
“TANPA air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya berharga.”
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat dan Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Jayakarta mengatakan relokasi gudang amunisi perlu pertimbangan.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pembersihan dan sterilisasi sisa amunisi yang meledak dalam insiden tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved