Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
KAWASAN kampus Universitas Jember (Unej) ternyata tidak hanya menjadi lokasi favorit bagi masyarakat Jember dan sekitarnya untuk beraktivitas, bahkan burung pun memilih kampus tersebut sebagai habitatnya.
Salah satu dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Agung Kurnianto mengatakan banyak burung memilih berkembang biak di kampus tersebut karena vegetasinya beragam dan terjaga dengan baik.
Dalam sebuah pengamatan yang dilakukannya, sudah terdata puluhan jenis burung yang hidup di Kampus Tegalboto. Agung pun menemukan dua jenis burung yang seharusnya hidup di hutan malah ada di Kampus Tegalboto.
"Dari pengamatan burung pada tanggal 22 Desember, kami menemukan ada 20 jenis burung yang berkembang biak di kampus ini. Bahkan kami menemukan burung jenis Bondol Haji dan Takur Ungkut-Ungkut yang biasanya hidup di hutan ternyata ada di lingkungan Kampus Universitas Jember," kata Agung Kurnianto saat ditemui di Fakultas Pertanian, Kamis (26/12).
Baca juga: Menristek-Dikti Resmikan Gedung Laboratorium Bioteknologi Unej
Agung menduga jenis burung yang hidup di kampus ini yakni Cekakak Jawa, Trucukan, Caladi Tilik atau Pelatuk, Kutilang, Sepah Kecil, Layang-Layang Loreng, Wiwek Kelabu dan masih banyak lagi. Hal ini karena ada kemungkinan beberapa jenis burung migran juga menjadikan Kampus Tegalboto sebagai lokasi transit di Indonesia.
"Secara teratur burung migran berpindah dari daerah asalnya karena menghindari musim dingin ke daerah yang lebih hangat guna mencari makan. Nah karena vegetasi di kampus kita bagus, maka mereka kerasan tinggal di sini. Biasanya burung migran ini mulai meninggalkan daerah asalnya di wilayah Asia Timur sekitar bulan September, nanti di bulan Maret akan kembali lagi ke wilayah Asia Timur," tuturnya.
Dosen asal banyuwangi ini pun menyebut keberadaan burung di kampus menjadi indikator sehatnya sebuah ekosistem. Pasalnya burung akan mencari daerah yang menyediakan banyak bahan pangan baginya.
Keberadaan burung ini juga akan diikuti oleh fauna lainnya semisal burung predator seperti elang, ular, tupai dan hewan lainnya.
"Keanekaragaman hayati di kampus ini wajib kita jaga, karena jarang ada wilayah di perkotaan punya jenis burung hingga 20 macam. Salah satu cara menjaganya adalah dengan melarang perburuan hewan dan menjaga vegetasi yang ada. Setiap pembangunan fasilitas wajib diimbangi dengan penanaman pohon, agar Kampus Tegalboto tetap menjadi surganya burung di Jember," pungkasnya.(OL-5)
KUALITAS demokrasi di Indonesia merosot cukup drastis, salah satunya karena kecenderungan intervensi terhadap gerakan islamisme di Indonesia.
Sembung diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker.
Kehadiran para pelajar di GIIAS 2024 memberikan mereka kesempatan untuk melihat secara langsung inovasi-inovasi terbaru dari merek-merek otomotif terkemuka.
Universitas Nusa Cendana dianggap paling menarik dan terpilih menjadi role model untuk implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Tema yang diusung pada DISPORSENI Nasional UT Tahun 2024 adalah “Harmoni dalam Sportivitas, Kreativitas, dan Intelektualitas.
Bagi kamu yang ingin kuliah tapi mahal, opsi beasiswa merupakan salah satu langkah yang bisa meringankan beban biaya pendidikan
Berdasarkan kajian habitat yang dilakukan pada tahun 2016, maka Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat cukup layak untuk dijadikan lokasi pelepasliaran orangutan.
Kabar gembira datang dari Pusat Konservasi Gajah (PKG) Provinsi Riau. Satu ekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrana) telah lahir pada Sabtu (6/4) pada pukul 03.30 WIB dini hari.
Bertepatan momen Ramadan yang identik dengan bulan penuh kebaikan dan berbagi, Taman Safari Bali mengadakan kegiatan berbagi melalui campaign #Let'sGoKebaikan.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno, mengusulkan adanya perubahan terhadap aturan jangka waktu pemeriksaan dan evaluasi Kebun Binatang.
Dengan nuansa sea shore yang estetik, Anda dapat duduk santai sambil menikmati melihat anjing laut berenang, makan dan berputar-putar seolah ia mengajak Anda bermain.
KLHK akan melakukan survei mengenai populasi dan sebaran macan tutul jawa di wilayah Jawa. Program tersebut bertajuk Java Wide leopard Survey (JWLS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved