Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANYAK cara dilakukan dalam memberantas hama tanaman padi terutama tikus. Petani di Desa Kaliwadas dan Kalinusu Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, punya cara unik. Yakni, membuat sarang atau rumah burung hantu yang disebut rubuha. Sedangkan burung hantu yang ditempatkan dalam rubuha itulah yang bertugas mengusir tikus-tikus yang hendank merusak/ memakan tanaman padi.
Yang menarik rubuha merupakan inovasi karya seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 08/ Bumiayu, Kodim 0713/ Brebes, bernama Sersan Satu (Sertu) Eko Nuhyoto. Bahkan atas temuannya itu, Eko mendapat penghargaan dari Danrem Kolonel Kavaleri Dani Wardhana, di Lapangan Upacara Makorem Kabupaten Banyumas, belum lama ini.
"Tapi Pak Ekonya sekarang sudah pindah dinas ke Kalimantan," ujar Seksi Penerangan Kodim 073/ Brebes, Ujang, Jumat (8/11/2019).
Ujang menyebut pembuatan rubuha yang didanai Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bumiayu tersebut sejak akhir 2014. Di Desa Kalinusu ada sembilan rubuha yang tersebar di lima titik lokasi milik Kelompok Tani (Poktan) Galuh Tani, Beji Tani dan Sri Unggul Tani.
"Tapi dari sembilan robusha yang dihuni burung hantu hanya enam karena keterbatasan mendapatkan burung hantunya," terang Ujang.
Ujang menuturkan pembuatan rubuha dengan menggunakan media batang bambu dan kayu dari swadaya masyarakat. Sedangkan untuk tiangnya menggunakan tiang pipa paralon yang diisi cor-coran semen. Upaya penanggulangan terhadap Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berupa hama tikus sawah (rattus argentiventer) yang menyerang
lahan pertanian menggunakan burung hantu yang diberi sarang robuha tersebut merupakan bagian dari program Ketahanan Pangan yang digalakkan pemerintah.
"Sehingga hasil produksi tanaman padi bisa dimaksimalkan," jelasnya.
baca juga: Polres Kebumen Gelar Resonansi Kebangsaan Cegah Paham Radikalisme
Menurut Ujang petani di Desa Kaliwadas dan Kalinusu Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, saat ini sedang menikmati hasil panen yang lumayan menguntungkan. Jumlah tikus yang selama ini menjadi hama bagi tanaman padi berkurang populasinya hingga 40%.
"Hal tersebut dipicu karena adanya inovasi rubuha," pungka Ujang. (OL-3)
serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus yang terjadi di wilayah Kabupaten menyebabkan banyak para petani mengalami kerugian setelah lahan yang telah mereka tanam terserang hama
Kementan dan Kodim 0613/Ciamis untuk melakukan Gerakan Percepatan Tanam Pengendalian Hama Terpadu di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Predator alami tersebut membantu mengurangi populasi hama hingga lebih dari 70% sekaligus meningkatkan hasil panen sebesar 25%.
Belum teratasi dari serangan hama wereng cokelat, dalam waktu bersamaan, lahan padi petani di Kabupaten Pidie, Aceh, terus digerogoti penyakit kresek.
Menggunakan cuka apel tersebut nantinya lalat akan menampel dan masuk dalam perangkap.
Produksi padi pada 2023 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yang diakibatkan berbagai faktor.
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengeklaim program pompanisasi yang saat ini digencarkan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX akan kembali diadakan, menjadi ajang bergengsi untuk mengeksplorasi dan memamerkan berbagai varietas tanaman pangan unggulan.
Program penanaman padi apung yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di beberapa kabupaten dalam dua tahun terakhir mengalami kegagalan.
GELAGAT pemerintah yang menjadikan perubahan iklim sebagai alasan gagalnya swasembada pangan tak dapat dibenarkan. Semestinya itu memacu upaya pengambil kebijakan berbuat lebih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved