Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ENTAH karena cobaan, musibah atau ulah tangan jahil, kondisi tidak beruntung sedang tidak berpihak kepada petani di Kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, di musim tanam padi rendengan (musim tanam pertama) kali ini. Pasalnya, belum teratasi dari serangan hama wereng cokelat, dalam waktu bersamaan, lahan padi petani terus digerogoti penyakit kresek.
Penyakit kresek atau Xanthomonas oryzae pv. Oryzae (Xoo) atau hawar daun bakteri menggerogoti tanaman padi sejak awal pertumbuhan hingga terjadi layu dan mati. Itu bisa menyebabkan hasil produksi gabah menurun drastis dan sebagian lainnya puso.
Penelusuran Media Indonesia sejak tiga hari terakhir hingga Sabtu (2/3) penyakit berbahaya itu telah tersebar di 22 kecamatan dari 23 kecamatan di Kabupaten Pidie. Hampir semua yang terserang itu diduga tanam padi varietas benih galur (benih padi non sertifikasi dan tidak ada izin sebar dari pemerintah).
Baca juga : Hama Ulat Penggerek Batang Serang Lahan Sawah di Aceh
Ironisnya benih galur di Pidie dan sekitarnya beredar atau dijual bebas. Kemudian tidak ada penertiban oleh pihak terkait. Bahkan terjadi ditengah kondisi harga beras sedang meningkat.
Misalnya di Kecamatan Indrajaya, Delima, Peukan Baro, Mila, Mutiara, Kota Bakti dan kecamatan Titeu, petani dihantui oleh serangan penyakit kresek itu. Apalagi sebagian lahan mereka sedang terkena serangan dan sebagian lainnya sudah memanen dengan perolehan hasil yang menurun luar biasa.
"Kali ini merugi, karena sebelumnya bisa menghasilkan 45 hingga 52 karung per petak sawah, hasil dia hari lalu hanya memperoleh 17 karung" tutur Muslim, petani di Kecamatan Indrajaya, kepada Media Indonesia.
Baca juga : Serangan Hama Wereng Buat Petani di Pidie Panen Lebih Awal
Muslim mengaku cukup banyak petani di kawasan itu menggunakan benih Cibatu (Ciherang batu) atau turunannya yaitu Vibatu F 1, Cibatu F 2, Cibatu F 3, Cibatu F 4 dan Cibatu F 5. Selain itu petani di kawasan Pidie dan sekitarnya juga menggunakan benih CBD (Cot Bada), Bojeng (persilangan Cibatu-Boma), Kabir (Karawang Bireuen), Suet dan benih Srikandi.
Sayang mereka kurang memahami bahwa semua benih Cibatu dan beberapa jenis lainnya adalah varietas benih ilegal atau benih palsu yang tidak ada uji laboratorium. Kemudian mereka juga tidak memahami kalau benih galur tersebut lemah imun kekebalan hama penyakit, tidak tahan serangan dan mudah tersebar ke varietas lainnya.
"Ada lahan sawah mulai tahun lalu sudah mulai terkena serangan. Lalu kami beri pemahaman kepada petaninya bahwa ke depan jangan memakai lagi benih tersebut. Tapi tidak mematuhi himbauan kami, ternyata kali ini kambuh lagi habis satu petak sawah tidak sempat memanen" Kata Yusri, kepala BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Kecamatan Indrajaya.
(Z-9)
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Misalnya harga bawang merah kwalitas terbaik dari sebelumnya Rp20.000 per kg, kini turun menjadi Rp18.000 per kg. Pada dahal dua pekan lalu harganya Rp40.000 per kg
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Apalagi kondisi cuaca sebulan terakhir sangat panas, sehingga tunas baru dan daun muda sulit keluar. Ditambah lagi krisis sumber air irigasi teknis dan kekurangan debit mata air sumur.
PETANI padi yang beralih ke semangka untuk mewaspadai fenomena El Nino dan menghindari musim kekeringan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kini riang gembira.
SEKITAR 517 jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, mengikuti tradisi tepung tawari (peusijuek). Tradisi religi yang sudah turun temurun itu melambangkan silaturahmi
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved