Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi menyusul mulai tingginya intensitas curah hujan. Persiapan tersebut di antaranya mempersiapkan personel dan relawan serta peralatan.
"Kurun beberapa hari terakhir intensitas curah hujan memang cukup tinggi. Dilaporkan terjadi beberapa kali bencana pergerakan tanah. Kami tentunya sedang mempersiapkan personel dan relawan serta peralatan yang ada guna menghadapi siaga banjir dan longsor," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, Selasa (15/10).
Pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi terjadi di Kampung Cipurut RT 25/07 dan Kampung Sinagar RT 14/05 Desa Gunungendut Kecamatan Kalapanunggal. Di Kampung Cipurut, pergerakan tanah berdampak terhadap saluran irigasi dan bahu jalan kabupaten. Panjang retakan sekitar 100 meter dan lebar rekahan kisaran 1-3 sentimeter.
Sementara di Kampung Sinagar, panjang retakan pergerakan tanah lebih kurang 50 meter dan lebar rekahan sekitar 30 sentimeter. Kedalamannya sekitar 200 sentimeter.
Hasil assesmen di lapangan, kata Eka, terdapat 1 unit bangunan rumah yang mengalami kerusakan ringan pada bagian belakang. Sementara 5 unit rumah lainnya dalam kondisi terancam.
Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
Sementara itu, bencana pergerakan tanah juga terjadi di Kampung Benda, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak. Dua kepala keluarga diungsikan sementara karena bangunan rumah mereka rusak serta mengancam puluhan bangunan rumah lainnya.
"Prosedur penanganan pergerakan tanah itu ada dua. Pertama kajian ilmiah yang dilakukan BMKG. Kedua kajian empirik berupa kondisi terakhir di lokasi," jelas Eka.
Meskipun hujan sudah mulai turun, tetapi Pemkab Sukabumi masih menetapkan status siaga darurat kekeringan. Statusnya terhitung 8 Agustus hingga berakhir 31 Oktober nanti.
"Kami masih memberlakukan siaga darurat kekeringan," tandasnya.(OL-5)
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta sejumlah wilayah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Juli, Agustus, hingga September 2024 mendatang.
BNPB meminta pemerintah daerah dan masyarakat mengantisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah pegunungan dan tempat pemrosesan akhir (TPA).
Guna mengantisipasi dampak puncak musim kemarau, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempersiapkan berbagai langkah pencegahan kekeringan dan karhutla di Jawa Tengah.
Kali Kobe yang berada di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara meluap. Fenomena itu memicu banjir di Desa Lilief Waibulan, pada Minggu (21/7).
Bencana tanah longsor melanda Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (17/7). Tujuh orang meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
BNPB mengungkapkan bahwa bencana paling mematikan tahun ini ialah tanah longsor. Hal itu terlihat dari jumlah korban meninggal dunia yang ditimbulkan
Ayep-Bobby juga keliling Kota Sukabumi di 90 titik dan berusaha menghadirkan solusi untuk berbagai masalah yang ada.
Surat pengajuan cuti sudah diterima dari sekda. Saat ini surat tersebut telah disampaikan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
SAMPAI 2023, total rumah tidak layak huni di Jawa Barat mencapai 45,83%. Kabupaten Sukabumi menjadi daerah dengan jumlah rumah tidak layak huni terbanyak.
Sebelum ambruk, kondisi bangunan ruang kelas di sekolah itu memang sudah rusak
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
Akreditasi menunjukkan institusi itu memenuhi standar pendidikan yang tinggi. Minimal akreditasi yang baik suatu universitas adalah B atau lebih tinggi,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved