Terjebak Kebakaran, 13 Pendaki Gunung Raung Lolos dari Maut

SEBANYAK 13 pendaki Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur berhasil diselamatkan oleh petugas tim gabungan. Sebelumnya, mereka terjebak saat melakukan pendakian.

Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Jember, Asnawi, mengungkapkan tim gabungan bersama BPBD Banyuwangi, BPBD Jember, TNI, dan Polri dengan dibantu warga sekitar Gunung Raung berhasil membawa seluruh korban menuju bawah.

"Alhamdulillah, dengan didukung para petugas dan masyarakat, semua korban berhasil diselamatkan, " ujar Asnawi, kemarin.

Pada pukul 11.30 WIB, ke-13 pendaki tiba di posko evakuasi. Dengan dibantu warga, mereka dibawa dengan sepeda motor sehingga proses evakuasi dan penyelamatanbisa berjalan cepat.

"Kesulitan yang dihadapi tim 1 dan 2, yaitu potensi kebakaran dan arah angin sehingga tim kami perlu waspada." Menurut petugas Puskesmas Kecamatan Kalibaru, Aisah, yang memeriksa para pendaki, kondisi para korban cukup baik dan tidak ada yang mengalami luka serius.

"Cuma satu yang menderita luka bakar dan tidak begitu parah. Lainnya, luka ringan saja," jelasnya. Sebelumnya diberitakan, jalur pendakian Gunung Raung terbakar, Jumat (4/10) malam dan 13 pendaki terjebak.

Dari 13 pendaki itu, 7 di antaranya warga negara Singapura, yaitu Ng Hui-Lin, 23, Kom Jun Wei, 25, Shervon Ong, 24, Teo Yi Xian, 24, Pang Jia Hui, 25, Beh Ing Tsyr, 23, dan Chua Ying Jie, 27.

Enam lainnya ialah warga negara Indonesia, yakni Widi, Sam, Sinyo Gimbal, Putri, Lutfi Sofian, dan Felisianus Jeremy. Pascaevakuasi korban, kemarin, aktivitas pendakian Gunung Raung via Kalibaru, Banyuwangi, ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan.

Pasalnya, kebakaran hebat tengah melanda hutan di sana. "Dari hasil kordinasi bersama, sementara ini kami sepakat untuk menutup sampai kebakaran berhasil dipadamkan," kata Risky dari Basarnas wilayah Banyuwangi.

Hingga kini, kata Risky, kebakaran yang melanda kawasan hutan Gunung Raung belum bisa dipadamkan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas memutuskan menghentikan sementara aktivitas pendakian.

"Kami perkirakan sampai satu pekan ke depan. Kami akan terus memantau, termasuk jalur pendakian." tukasnya. (UA/N-3)