Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pencarian Pesawat Hilang Kontak di Mimika-Ilaga Dilanjutkan Besok

Antara
19/9/2019 18:35
Pencarian Pesawat Hilang Kontak di Mimika-Ilaga Dilanjutkan Besok
PENCARIAN PESAWAT HILANG KONTAK DI PAPUA: Personel Basarnas bersiap melakukan pencarian Pesawat Twin Otter DHC6-400 milik Carpediem Aviasi( ANTARA FOTO /Sevianto Pakiding/wpa/aww.)

PENCARIAN pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC milik PT Carpediem Air yang hilang kontak dalam penerbangan Timika menuju Ilaga, Provinsi Papua, sejak Rabu (18/9) siang akan dilanjutkan pada Jumat (20/9) besok.

Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika, Letkol (Pnb) Sugeng Sugiharto, di Timika, Kamis (19/9), mengatakan, upaya pencarian
telah dilakukan maksimal sepanjang hari Kamis ini dengan lima kali penerbangan dari Bandara Timika ke lokasi yang diduga sebagai titik
koordinat terjadinya insiden kecelakaan pesawat naas tersebut.

"Hari ini kami melaksanakan lima kali penerbangan. Pertama oleh pesawat Twin Otter milik Carpediem pukul 06.15 WIT ke area yang kita duga dengan ketinggian 14.000 kaki namun belum menemukan hasil. Area tersebut merupakan 'suspect' yang utama," katanya.    
Selanjutnya, kata dia, juga dilakukan denganHelikopter Caracal EC 725 milik TNI AU dengan membawa personel Brimob dan Basarnas Timika terbang ke arah Distrik Jila dan sekitarnya, namun juga belum menemukan pesawat yang hilang kontak tersebut.   

Ia menambahkan pesawat Twin Otter milik Carpediem juga kembali terbang ke wilayah Distrik Jila dengan area pencarian yang lebih luas tetapi tidak juga menemukan pesawat nahas dimaksud.

Pesawat milik maskapai Susi Air, kata dia, juga turut membantu melakukan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC milik PT Carpediem Air yang hilang kontak, tetapi tidak juga membuahkan hasil.    

Pada penerbangan terakhir, pesawat Twin Otter milik Carpediem juga kembali ke Bandara Timika dengan tidak menemukan bangkai pesawat yang hilang kontak tersebut.   

Ia mengatakan, jajarannya bersama Basarnas Timika, pihak Airnav, Dinas Perhubungan Mimika dan Unit Penyelenggara Bandar Udara/UPBU Mozes Kilangin Timika serta perusahaan pemilik pesawat yang hilang kontak tersebut yaitu PT Carpediem Air telah berkoordinasi untuk menentukan titik utama dalam pencarian pada Jumat (20/9).


Baca juga: BUMDes Nubakame Kelola Air Minum Desa Berbasis Aplikasi


Sasaran pencarian besok, katanya, yaitu dipusatkan pada koordinat 04 derajat 10.65 menit lintang selatan dan 137 derajat 24.48 menit bujur timur.   

"Lokasi itu  tepatnya pada jarak 37,5 nautical mile pada arah 56 derajat dari Timika. Titik ini terbaca pada spider track yang ada di pabrik pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC buatan Kanada maupun yang ada di maskapai. Dari titik ini diperkirakan jarak 5 mil lintasan pesawat ke depan. Di situ lah terjadinya kecelakaan atau hilang kontaknya pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC," katanya.   

Titik yang diduga menjadi area hilang kontaknya pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC itu diduga kuat berada pada ketinggian sekitar 14.200 kaki di atas permukaan laut (mdpl).

"Di tebing itulah yang esok menjadi titik pencarian utama, kata Sugeng.  

Terkait insiden hilang kontaknya pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC milik PT Carpediem Air tersebut, sejak Rabu telah dibuka Posko SAR bertempat di Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika.

Pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC dinyatakan hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga, Kabupaten Puncak pada Rabu pukul 10.56 WIT.  

Pesawat tersebut dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan co-pilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar  membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo yang merupakan anggota Brimob. Pesawat nahas tersebut diketahui mengangkut beras Bulog dari Timika ke Ilaga dengan kapasitas muatan mencapai 1.700 kilogram. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya