Kabur, Pengungsi Rohingya di Aceh Tersisa 74 Orang

PENGUNGSI Rohingya yang kabur dari tempat penampungan di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, semakin bertambah. Sampai kemarin, jumlah yang masih bertahan di lokasi itu tinggal 74 orang.

Padahal, saat awal kedatangan jumlah mereka mencapai 328 orang. Tidak lama, jumlah itu bertambah menjadi 334 karena ada 6 bayi yang dilahirkan.

"Tiga orang sudah dibawa ke Medan, Sumatra Utara, untuk diverifikasi terkait kesempatan mereka menjadi warga negara Kanada," papar Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Ke-imigrasian, Kantor Imigrasi Lhokseumawe, Albert Djalius, kemarin.

Para pengungsi itu datang pada Mei 2015. Selama berada di penampungan sementara, mereka selalu berusaha kabur. Sampai Januari ini, keberadaan 31 pengungsi tidak diketahui.

Di Nusa Tenggara Timur, dua pemuda eks Timor Timur membakar bengkel dan menyerang warga Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. Satu pelaku ditangkap warga dan dihajar hingga tewas, yakni Deonisio Gusmao. Rekannya, Jose Soares, menderita luka berat dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit Naibonat.

Kabid Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan sebelum kejadian, dua pemuda itu naik sepeda motor dan membakar sebuah bengkel tambal ban milik Ronal Lado. Keduanya digebuki massa.

Sampai tadi malam, lokasi kejadian mulai kondusif, tapi polisi masih berjaga-jaga. Polisi juga siaga di rumah sakit tempat Jose dirawat. Arus lalu lintas juga sudah kembali normal setelah lumpuh karena jalan diblokade warga. "Situasi sudah kembali kondusif," kata Jules. (MR/PO/N-3)