Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ribuan Jaringan Gas Rumah Tangga di Blora Mangkrak

Akhmad Safuan
23/6/2019 11:51
Ribuan Jaringan Gas Rumah Tangga di Blora Mangkrak
Bupati Blora Djoko Nugraha saat menerima audensi dari PT Pertagas dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di ruang kerjanya, Sabru (23/6).(MI/Akhmad Safuan )

PROYEK jaringan gas (Jargas) rumah tangga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mangkrak sejak 2013. Bupati Blora Djoko Nugraha mendesak PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk menyelesaikan proyek tersebut sebelum memulai pembangunan proyek yang sama.

Mangkraknya proyek jargas rumah tangga tersebut terungkap ketika etika Vice President Business Development PT Pertagas, Agung Indri bersama pimpinan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan audensi ke Bupati Blora Djoko Nugroho di kantornya, Sabtu (23/6).

"Dari 4.000 Jargas rumah tangga yang dibangun pada 2013, baru 600 Jargas berjalan. Sisanya tidak beroperasi dan mangkrak," kata Djoko
Nugroho.

Dengan masih mangkraknya Jargas rumah tangga ini, lanjut Djoko, Pemkab Blora tidak ingin pembangunan Jargas baru sebanyak 4.000 unit yang direncanakan dibangun pada 2020 dilanjutkan, sebelum menyelesaikan pekerjaan yang lama.

"Saya malu kepada rakyat, yang lama saja tidak beroperasi kok mau buat yang baru," tambahnya.

Selama ini, ujar Djoko Nugroho, Blora selalu lebih awal ketika memberikan izin pertambangan migas. Namun sangat minim keuntungan yang bisa diperoleh untuk mendukung pembangunan daerah. Bahkan seperti proyek untuk rakyat ini sudah mangkrak sejak 2013.

Djoko mengungkapkan dengan melihat proyek 3.400 Jargas rumah tangga yang terbengkalai di kawasan Central Processing Plan (CPP) Pusat Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) Blok Gundih di Kecamatan Kradenan, Kedungtuban dan Cepu, diharapkan segera diaktifkan terlebih dahulu sebelum memulai proyek yang sama lainnya.

"Blora tidak mempunyai industri besar, sehingga keberadaan gas ini dapat dimanfaatkan untuk menarik investor. Sayang pada gilirannya kok malah mangkrak," ujarnya.

Group Head PT PGN Tbk, Santiaji mengatakan bersama Pertagas akan segera memperbaiki jaringan gas rumah tangga yang sudah terpasang sejak 2013. Sehingga proyek Jargas tersebut dapat segera diaktifkan dan beroperasi.

"Permasalahan yang terjadi, ketika kami diserahi aset jaringan gas yang telah terpasang di sekitar CPP PPGJ Blok Gundih. Namun ternyata sudah banyak yang rusak sehingga tidak dapat dialiri gas," kata Santiaji.

baca juga: Bisnis E-Commerce Malaysia Lirik Indonesia Penulis: Eni Kartinah

Sebelumnya Vice President Business Development PT Pertagas, Agung Indri mengatakan pada 2020, Blora bersama sejumlah kota lainnya di Indonesia akan memperoleh kuota pembangunan jargas rumah tangga sebanyak 4.000 sambungan. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya