Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Emsi Aceh Keluarkan Pernyataan Sikap terkait Aksi 21-22 Mei

Mediaindonesia.com
29/5/2019 23:30
Emsi Aceh Keluarkan Pernyataan Sikap terkait Aksi 21-22 Mei
Elemen Mahasiswa dan Santri (Emsi) Aceh lakukan aksi damai untuk Kedamaian dan Persatuan Indonesia(Ist)

AKSI demonstrasi yang berlangsung secara damai di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) pada 21-22 Mei lalu secara umum telah selesai. Namun demikian, aksi damai tersebut telah dimanfaatkan secara sistematis oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi rusuh (chaos).

Ini terlihat dengan adanya upaya-upaya anarkisme, dengan melakukan tindakan kerusuhan dan pengrusakan di sejumlah tempat. Hal ini sedikit banyaknya telah menciptakan kondisi instabilitas keamanan di negara tercinta.

Sebagai respons atas kondisi tersebut, Miswar Ibrahim Njong dan kawan-kawan melalui Elemen Mahasiswa dan Santri (Emsi) Aceh untuk Kedamaian dan Persatuan Indonesia, merasa perlu menyuarakan pesan-pesan kewarasan untuk menguatkan upaya penegakan hukum yang sedang dilakukan oleh TNI-Polri.

"Pada kesempatan ini, kami juga mendorong TNI-Polri agar segera menangkap dalang atau aktor atau elite yang melakukan provokasi dan upaya-upaya hasutan untuk melawan hukum agar ditindak tegas," ujar Miswar melalui keterangan tertulis, Rabu (29/5).

Selain itu, Emsi Aceh untuk Kedamaian dan Persatuan Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap dalam tujuh poin penting. Yakni pertama, mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi isu kericuhan destruktif di Jakarta dan mencegah terjadi kericuhan di Aceh.


Baca juga: Usulan Referendum Mengkhawatirkan Pembangunan Kebinekaan

 

"Kedua, masyarakat harus cerdas dalam menilai apa yang telah dilakukan Polri dan TNI dalam penanganan aksi 21 dan 22 Mei di Jakarta, adalah tindakan tegas dan terukur terhadap adanya kelompok massa provokatif yang menyusup ke tengah-tengah pengunjuk rasa sehingga untuk itu memang sudah sepantasnya aparat keamanan menaikkan eskalasi pola pengamanan, dan jangan karena itu lantas menuduh Polri dan TNI telah melakukan kesewenang-wenangan," lanjut dia.

Adapun pernyataan ketiga, pihaknya mendukung Polri dan TNI utk mengusut dan menindak semua orang di balik kerusuhan 21 dan 22 Mei di Jakarta lalu tanpa pandang bulu.

"Mengapresiasi semangat Polri danTNI dalam menjaga persatuan dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kelima, mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap isu hoaks yang tidak memantik kebahagiaan," tegas Miswar.

Keenam, mengajak tokoh masyarakat dan elite politik khususnya di Aceh untuk tidak mengeluarkan statement yang dapat memecah belah persatuan dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat dengan memanfaatkan isu yang terjadi di Jakarta.

"Kami juga meminta kepada seluruh elite politik nasional untuk mengenyampingkan kepentingan sesaat, dan mulai menyerukan pesan-pesan kesejukan demi terciptanya kedamaian dan ketenangan di tengah masyarakat," pungkasnya. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya