Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Konsumsi Air Baku Meningkat di Jatim

Bagus Suryo
14/5/2019 13:55
Konsumsi Air Baku Meningkat di Jatim
Perum Jasa Tirta 1 Kota Malang, Jawa Timur mengklaim tingkat konsumsi air baku untuk air minum meningkat 5% hingga 8% per tahun.(Antara)

PERUM Jasa Tirta (PJT) 1 Kota Malang, Jawa Timur mengklaim tingkat konsumsi atau pemakaian air baku untuk air minum meningkat 5% hingga 8% per tahun.

Direktur Utama Perum Jasa Tirta 1, Raymond Valiant Ruritan kepada Media Indonesia, Senin (13/5), mengatakan total air yang dikelola oleh PJT 1 sebanyak 700 juta meter kubik hingga 800 juta meter kubik. Air yang dikelola tersebut dari 5 wilayah sungai, sebanyak 60% dihasilkan dari Jawa Timur.

Adapun omzet dari biaya jasa pengelolaan sumber daya air (BJPSDA) di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah mencapai Rp400 miliar. Sejauh ini, lanjutnya, PDAM merupakan pemakai air baku terbesar yakni mencapai 300 juta meter kubik sampai 400 juta meter kubik, dari total air yang dikelola tiap tahunnya.

"Signifikan membesar konsumsinya untuk air minum, pengguna terbesar air dari PDAM," tegasnya.

Ia menjelaskan jumlah pemakai air dinilai stabil, namun konsumsinya terjadi peningkatan.

"Pemakai air stabil, value airnya yang bertambah. Air kami dipakai untuk memproduksi banyak hal. Di antaranya untuk (industri) gula, pendinginan pabrik, keperluan industri dan air minum," ungkapnya.

Kendati konsumsi air meningkat sebesar 5% sampai 8% per tahun, tahun ini tidak ada kenaikan harga air. Hal itu dilakukan agar PDAM dan industri tidak terbebani. Sebab komitmen PJT 1 lebih mengutamakan dalam menjalankan tugas dan pelayanan.

baca juga: Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Diberlakukan Mulai 17 Mei

"Nilai tarif air tetap. Tarif air untuk listrik Rp150 per meter kubik dan air untuk PDAM Rp200 per meter kubik. Sejak 2 tahun ini tidak naik," ujarnya.

Ia mengatakan sejauh ini ketersediaan air baku tidak ada kendala. Kondisi aktual bendungan di wilayah Sungai Brantas dan Bengawan Solo masih terkendali.

"Elevasi masih di dalam pola," pungkasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya