Banjir Putus Akses Jalan di Pasangkayu

AKSES jalan dari Desa Lariang ke Desa Tikke dan sebaliknya terputus. Penyebabnya banjir bandang karena meluapnya Sungai Lariang.

Hingga pukul 12.00 Waktu Indonesia Tengah (Wita), genangan air masih mencapai ketinggian 30 sentimeter dengan aliran yang cukup deras. Antrean kendaraan pun mengular hingga lebih dari satu kilometer. Mereka tidak berani menyeberang lantaran takut terbawa arus.

Rizal, pemuda setempat, mengatakan, akses jalan sudah terputus sejak Selasa (30/4) sore. Ia tidak megetahui pasti penyebabnya karena tidak ada hujan yang turun pada hari itu.

"Antrean mobil sudah dari semalam. Mereka menginap menunggu air surut," ujar Rizal.

Beberapa kendaraan yang nekat menerjang banjir akhirnya mogok di tengah titik banjir.

"Untungnya tidak terbawa arus," imbuhnya.

Baca juga: Banjir Bengkulu Bukan Akibat Pertambangan

Bagi pengendara motor, masih bisa menyeberang dengan menaikkan kendaraan ke truk pengangkut sawit kosong. Pengemudi truk pun tidak keberatan karena kendaraan harus memuat banyak muatan agar tetap stabil saat melewati banjir.

Pihak aparat setempat telah menyiapkan truk untuk warga yang hendak menyeberang dari arah Palu ke Pasangkayu, begitupun sebaliknya di lokasi ketiga dekat gereja setempat.

Hingga berita ini dibuat, tim BPBD setempat belum tiba di lokasi. Belum diketahui jumlah korban atau besar kerugian akibat bencana banjir bandang tersebut. Yang pasti, ratusan hektare kebun sawit milik Astra Agro Lestari terendam banjir.(OL-5)