Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Hiu Ditemukan Pascabanjir Sentani, Ini Penjelasan Ilmuwan

Antara
19/3/2019 10:45
Hiu Ditemukan Pascabanjir Sentani, Ini Penjelasan Ilmuwan
Gambar penemuan ikan hiu oleh warga Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa pagi, yang beredar di media sosial.(Dokumen pihak ketiga/ANTARA)

PENELITI dari Balai Arkeologi Papua menjelaskan asal hiu Sentani menyusul penemuan beberapa ikan hiu oleh warga BTN Sosial Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (19/3) pagi, setelah banjir melanda daerah itu.    

Berkenaan dengan penemuan ikan hiu pascabanjir di Sentani yang menjadi viral di berbagai media sosial, peneliti senior dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto mengemukakan, pada masa lalu, Danau Sentani merupakan bagian dari laut yang menjorok ke darat.    

"Bagian laut ini, sebelah utara berbatasan dengan Gunung Dafonsoro atau kini Cagar Alam Cycloops. Bagian laut ini terhubung oleh sungai dan mata air dari Cycloops," katanya.    

Baca juga: Masyarakat Diminta Tinggalkan Kawasan Cycloop

Pergerakan lapisan bumi, IMBUH alumnus Universitas Udayana Bali itu, kemudian membuat air Danau Sentani yang semula asin menjadi tawar.    

"Hiu yang merupakan ikan air asin kemudian beradaptasi dengan air danau dan air sungai atau sumber mata air tawar yang terhubung dengan Danau Sentani. Dalam perkembangannya hiu-hiu ini berubah menjadi ikan hiu air tawar," katanya.    

Dia mengungkapkan bahwa bukti arkeologi menunjukkan adanya motif-motif ikan hiu di Situs Megalitik Tutari.

Selain itu, ia menambahkan, Suku Sentani yang tinggal di Pulau Asei menggambarkan ikan hiu pada lukisan kulit kayu.    

Hari menuturkan memori Suku Sentani tentang ikan hiu, yang dikabarkan sempat menghilang dari Sentani dan terakhir ditangkap pada 1970-an, juga tertuang dalam lambang klub sepak bola kebanggaan Kabupaten Jayapura, Persidafon Dafonsoro. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya