Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBANYAK 20 jiwa etnis Rohingya asal Myanmar mendarat di pinggiran laut Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayek, Ibukota Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, pada Selasa (4/12). Manusia perahu itu mendarat sekitar pukul 09.00 WIB dengan menggunakan kapal kayu bermesin ukuran langsing.
Informasi diperoleh Media Indonesia dari warga sekitar, para pendatang tidak resmi tersebut berencana hendak menyeberang ke Negara Malaysia. Para etnis yang selama ini terdesak karena kejolak politik di negaranya itu, sengaja mendarat di pesisir Aceh Timur.
Warga meyakini manusia pelarian dari kampung asalnya tersebut bukan terdampar di Kuala Idi. Hal itu ditandai dengan masih adanya 5 jeriken bahan bakar kapal yang belum terpakai. Lalu tidak ada tanda-tanda kapal kayu itu rusak atau terhempas cuaca buruk.
Mereka diduga menghindar kecelakaan laut. Pasalnya sekitar pukul 04.00 dini hari terjadi cuaca buruk di perairan laut lepas Aceh Timur.
"Mereka menepi sendiri di Kuala Idi," kata Panglima Laut, Kuala Idi, Razali M Ali.
Baca juga: Lusa, Jokowi Akan Bagikan 4 Ribu Setifikat di Siak
Walaupun tidak meliki dokumen resmin ke imigrasian, 20 orang etnis Rohingya itu mendapat perlakuan sangat baik dan ramah dari warga pesisir setempat. Ramai-ramai warga sekitar mengantar atau menyuguhkan makanan dan minuman kepada kaum pendatang yang sudah berhari-hari terombang ambing di laut lepas tersebut.
Dari hasil pendataan sementara pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Aceh Timur, 20 orang imigran itu masing-masing bernama Hafiz Muhammad Ismail, 20, Muhammad Take, 18, M Amin, 14, Nur Islam, 19, Suimamba, 50, Abdul Karim, 14, M Hayas, 15, M Salim, 27, M Salim, 17, Amir Ali, 28, Solo Muliah, 24, Nursymi,18.
Kemudian Abdul Maut, 18, Harusyik, 16, Abdul Rohim,14, M Idris, 18, Rusyi Tamot, 28, Abdul Risyik, 19, Syakkara Homma,13, dan M Zubir,14.
Dalam rangka bantuan kemanusiaan, untuk sementara, 20 orang lelaki asal Myanmar itu ditempatkan di rumah dinas Lanal, Pelanuhan Idi, Aceh Timur. Pemkab Aceh Timur, memberikan bantuan makanan hingga sekelompok orang itu mendapat penanganan dari pihak terkait.
"Sementara waktu ditempatkan di Rumah Dinas Lanal, Pelabuhan Idi" kata Kepala BPBD Aceh Timur, Hendro. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved