Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

190.180 Warga Sigi Masih Bertahan di Pengungsian

Antara
10/10/2018 08:49
190.180 Warga Sigi Masih Bertahan di Pengungsian
Suasana Posko Pengungsi di Kecamatan Sigibiromaru, Kabupaten Sigi, Minggu (7/10), ketika warga menunggu mendapat layanan dalam Aksi Layanan Kesehatan (ALS) Dompet Dhuafa di Kabupaten Sigi.(ANTARA News/Genta Tenri Mawangi)

SEBANYAK 190.180 warga korban gempa di Kabupaten Sigi masih bertahan di lokasi pengungsian pada Rabu (10/10).

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Gayus Sampe mengatakan para pengungsi tersebar di 12 dari 16 kecamatan yang terdampak bencana pada 28 September 2018.

Warga yang terdampak bencana tinggal di lokasi pengungsian di Kecamatan Biromaru, Dolo, Marawola, Dolo Selatan, Kulawi, Lindu, Pipikoro, Kulawi Selatan, Konovaro, Gumbasa, Tanambulava, Dolo Barat, Palolo, Kinovaro, dan Nokilalaki.

Sampai saat ini, kata Gayus, sebagian warga belum mau kembali ke rumah meski tempat tinggal mereka hanya mengalami kerusakan ringan atau sama sekali tidak rusak.

Warga memilih tinggal sementara di lokasi pengungsian meski hanya berteduh di tenda-tenda dan makan seadanya karena takut gempa datang lagi.

Gempa-gempa susulan kecil sampai sekarang kadang masih terjadi dan setiap kali merasakan getaran warga yang tinggal di dalam tenda langsung berhamburan keluar.

"Saya baru akan kembali pulang jika kondisi sudan benar-benar normal. Artinya sudah tidak ada gempa susulan," kata Mety, warga Desa Bolapapu di Kecamatan Kulawi.

Barnabas, warga Kecamatan Lindu, juga demikian. Ia mengaku lebih tenang tinggal di tenda darurat ketimbang pulang ke rumah dengan kekhawatiran menghadapi dampak gempa. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya