Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BANDARA Juanda di Kabupaten Sidoarjo akan tetap siaga mengantisipasi jika sewaktu-waktu aktivitas Gunung Agung di Bali meningkat. Sebab, Bandara Juanda ialah bandara alternatif apabila Bandara Ngurah Rai sewaktu-waktu ditutup.
Meski aktivitas Bandara Ngurah Rai Bali sudah normal kembali Jumat (29/6) sore kemarin, namun proses antisipasi gangguan abu vulkanik Gunung Agung terus dilakukan oleh pihak PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda.
Sebagai bandara alternatif, operasional Bandara Juanda akan dibuka 24 jam nonstop, apabila Bandara Ngurah Rai ditutup. Tak hanya operasional bandara, tenant-tenant yang ada di bandara Juanda juga diharuskan buka 24 jam apabila Bandara Ngurah Rai ditutup.
Sementara untuk aktivitas perawatan dan perbaikan runway Bandara Juanda akan dihentikan sementara, apabila aktivitas Gunung Agung meningkat dan Bandara Ngurah Rai ditutup.
Tempat parkir (apron) pesawat di Bandara Juanda sudah disiagakan untuk menampung pesawat tujuan Bali yang terpaksa harus dialihkan penerbangannya. Apron Bandara Juanda siap menampung 12 pesawat yaitu enam pesawat berbadan besar dan enam pesawat berbadan sedang.
Demikian pula untuk ruang tunggu bagi penumpang yang terdampak erupsi Gunung Agung juga sudah disediakan di gate 11 dan 12 Bandara Juanda.
"Kami juanda juga sudah berkoordinasi dengan maskapai airlines untuk menyediakan bus sebagai alternatif angkutan darat menuju ke Denpasar Bali jika penerbangan ditutup," kata General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda Heru Prasetyo, Sabtu (30/6). (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved