Kain Khas Babel Terancam Punah

KETUA Dewan Kerajinan Nasional Provinsi Kepualuan Bangka Belitung, Melati Erzaldi membeberkan warisan budaya asal Babel berupa tenun cual dinilai oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) hampir punah.

"Ini menjadi PR dan tantangan buat kita, ternyata tenun cual kita hampir punah, tantangan kita jangan sampai punah. Ini butuh sinergi dari kabupaten/kota di Babel," kata Melati.

Dekranasda, menurutnya harus bisa melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan warisan budaya Babel tidak hanya cual melainkan juga batik motif Babel.

Ia menyebutkan. Babel mendapat Panggung promosi bersama lima provinsi lain, untuk tampil mempromosikan cual Babel dalam rapat kerja nasional Dekranas di Jakarta.

"Kita harus menjaga agar tidak punah. Tahun ini kita mendapat panggung dalam dekranas, ada 6 provinsi dapat panggung untuk mempromosikan dan memperkenalkan warisan budaya kita, dan ini harus betul-betul dimanfaatkan," ujarnya.

ke depan, lanjut Melati, pihaknya akan berupaya untuk menjadikan muatan lokal menjadi kurikulum pembelajaran di tingkat SD dan SMP, sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya Babel.

"Insyaallah, kedepan cual ini akan menjadi pelajaran muatan lokal tingkat SD dan SMP, mohon dukungan dari kabupaten/kota, dan ini akan dikuatkan melalui kebijakan. Pengrajin-pengarjin ini harus didukung penuh," ajak dia.

Di utarakanya, pengarajin batik dan cual Babel harus didukung penuh baik dari sisi produksi, dan pendaan agar semakin berkembang.

"Di Babel sudah ada pejuang batik motif Babel, pengrajin batik kesulitan mereka bahan baku, ini PR dan tantangan kita. Dalam kepengurusan ini kita melibatkan beberapa bank-bank dan kami berharap mendukung penuh para pengrajin," terang melati.

"Bulan depan kami punya program branding cual, kegiatan melibatkan menggunakan cual, setiap sekolah, perusahaan swasta maupun pemerintah harus punya seragam cual, termasuk hotel, cafe, dan restoran untuk menampilkan atribut cual," ucap dia.

Sementara itu, Dewan Penasehat Dekranasda sekaligus Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah mengatakan kehadiran Dekranasda ini diharapkan dapat melestarikan, menggali, dan mengembangkan warisan budaya yang ada di Babel.

"Babel memiliki banyak varian karena kita terdiri dari berbagai etnis, ini harus digali dan dikembangkan agar memberikan dampak semakin luas untuk memperkenalkan warisan budaya Babel," kata Fatah.

Warisan budaya yang ada di Babel di akuinya membutuhkan sentuhan teknologi sehingga bisa go internasional, warisan budaya Babel memiliki daya tarik tersendiri dan unik.

"Dengan ada sentuhan teknologi tanpa menghilangkan keorisinilannya, kerajinan yang sudah disentuh dekransada harus punya nilai jual dan memberikan nilai tambah dan dapat meningkatkan perekonomian pengarajinnya," ujarnya.

Dekranasda memiliki peran yang strategis untuk menggali, mengembangkan, dan melestarikan warisan budaya di Babel.

"Dekranasda sebagai mitra pemerintah punya peran strategis untuk mengembangkan warisan budaya Babel, oleh karena itu ini harus benar-benar dioptimalkan fungsinya," imbuh Fatah.(OL-5)