Pancasila dengan Agama, Selaras dan Saling Melengkapi

PANCASILA bisa dipahami sebagai kesepakatan dari antaragama sehingga bisa selaras dan saling melengkapi. Oleh sebab itu hal yang terpenting dari Pancasila adalah pengamalannya, bukan hanya sekadar diucapkan saja.

Demikian salah satu poin penting untuk memahami Pancasila seperti diungkapkan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang empat pilar di Lamban Rakyat Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, Jumat (16/6).

Sehingga menurut dia, Pancasila adalah sebuah cerminan dari prilaku dan tata kelakuan dari setiap individu. Dengan di dalamnya termasuk nilai-nilai atau prilaku yang berdasarkan perintah tuhan.

Dirinya mencontohkan seperti memanusiakan manusia lainnya dengan adil dan menyayangi sesama manusia. Setiap orang harus saling peduli antara satu dengan lainnya dan harus saling tolong menolong dalam kebersamaan. Termasuk membantu tetangga satu dengan lain yang memang membutuhkan.

Selain itu menurutnya puasa dan Pancasila juga selaras, dengan berpuasa maka kita akan merasakan perasaan dari orang yang berkekurangan. Sehingga dengan puasa sebetulnya melatih kepekaan sosial untuk merasakan penderitaan orang lain yang tidak mampu.

Oleh sebab itu dirinya mengingatkan bila memang dalam suatu masyarakat terdapat suatu permasalahan maka jangan diselesaikan dengan main hakim sendiri. Masyarakat harus menyelesaikan persoalan tersebut dengan berumbuk bersama melalui musyawarah.

"Kalau ada persoalan itu harus berkumpul dan dibicarakan bersama. Jika tidak selesai di kampung maka lapor Bupati," terang Zulkifli.

Dirinya berharap masyarakat dapat menjaga kerukunan antar warganya dan jangan sampai terulang lagi seperti yang lalu. Kuncinya adalah saling menghormati dan menghargai.

Senada dengan Zulkifli, Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Zainudin Hasan, mengungkapkan bahwa yang dinamakan persatuan itu adalah berkumpul bersama-sama dan semua sila dalam Pancasila sebetulnya berlandaskan agama. Dirinya juga meyakini bila semua warga dari agama apapun taat pada ajarannya maka akan tercipta keteraturan dan ketertiban.

"Kalau semua penganut agama itu mengamalkan semua kewajiban agamanya, maka saya yakin tidak akan ribut antara satu dengan lainnya. Jadi jangan mengaku pancasilais kalau tidak melaksanakan kewajiban agamanya masing masing," ungkap Zainudin. (OL-3)