Enam Titik Api Muncul di Kalsel

SEIRING datangnya musim kemarau sejumlah titik api muncul di wilayah Kalimantan Selatan, Gubernur Sahbirin Noor telah menerbitkan surat imbauan kewaspadaan dan penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan kepada seluruh kabupaten/kota di wilayah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyudin, Minggu (11/6), mengatakan, menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, pada pekan pertama Juni 2017 sudah memasuki musim kemarau.

"Seiring datangnya musim kemarau sejumlah titik api mulai muncul dan ini kita tangani sesegera mungkin," tuturnya.

Saat ini, sudah muncul beberapa titik api di wilayah Kabupaten Tapin, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. Data BPBD terakhir, dua titik api terpantau di wilayah Kabupaten Tabalong. Sejauh ini, sudah 6 titik api muncul di Kalsel.

Namun, pihaknya berharap Kalsel mengalami kondisi kemarau basah, meski musim kemarau tetapi masih diselingi hujan. Kondisi seperti ini dinilai cukup menguntungkan karena ancaman kekeringan dan karhutla dapat ditekan dengan sendirinya.

Meski demikian, pihak BPBD Kalsel tetap bersiaga menghadapi ancaman karhutla serta kekeringan karena prediksi kemarau diperkirakan akan berlangsung lama.

Kalsel saat ini ditetapkan dalam status siaga bencana karhutla. Di sejumlah daerah kabupaten sudah muncul titik api, meski sesekali hujan masih turun bahkan terjadi banjir. Beberapa waktu lalu, Pemprov Kalsel menggelar apel kesiagaan bencana karhutla yang dipimpin langsung Gubernur Kalsel.

Sejauh in, Sahbirin telah menerbitkan surat imbauan kewaspadaan dan penanganan bencana karhutla kepada seluruh kabupaten/kota di Kalsel. Di Kalsel, ada enam daerah rawan bencana karhutla meliputi Kota Banjarbaru, terutama kawasan gambut sekitar Bandara Syamsudin Noor, Kabupaten Tapin, Banjar, Barito Kuala, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. Kabupaten Tapin dan Tanah Bumbu sudah ditetapkan dalam status darurat siaga karhutla menyusul kondisi kemarau dan mulai munculnya titik api di wilayah tersebut. (OL-2)