Bulog Siapkan Operasi Pasar Antisipasi Lonjakan Harga Bawang Putih

BADAN Urusan Logistik Divisi Regional Jawa Tengah dan Dinas Perindustrian Jawa Tengah terus berkoordinasi melakukan operasi pasar terpadu untuk menjaga harga bawang putih di pasaran stabil. Adanya kabar bahwa harga bawang putih di Banyumas tembus Rp90 ribu per kilogram (kg) diantisipasi Bulog dengan mempercepat mengadakan operasi pasar.

Padahal, beberapa hari lalu harga bawang putih di pasar setempat masih berkisar Rp65 ribu. Berdasarkan pemantauan Media Indonesia di Pasar Manis, Purwokerto harga putih sempat naik. Melonjaknya harga bawang putih karena pasokannya berkurang. Dengan naiknya harga juga berdampak pada menurunnya jumlah pembelian oleh konsumen.

"Jika sebelumnya warga membeli 0,25 kg, kini paling hanya membeli 1 ons saja. Kalau harga tinggi seperti sekarang, yang dirugikan tidak hanya konsumen tetapi juga penjual. Karena pedagang juga kebingungan dengan fluktuasi harga," katanya.

Salah seorang pembeli, Yani, 36, mengungkapkan kalau dengan tingginya harga bawang putih, dirinya beralih membeli bawang bombay. "Karena harganya tinggi, maka lebih baik saya membeli harga bawang bombay saja," ujarnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Banyumas Wahyu Adi Febrianto mengakui harga bawang putih di pasar tradisional Purwokerto paling tinggi di Jateng. "Di kota-kota lain di Jateng, harga bawang putih lebih rendah jika dibandingkan dengan Purwokerto," jelasnya.

Sementara Bulog Subdivisi Regional (Subdivre) Banyumas masih terus menggelar operasi pasar bawang putih dengan harga Rp38 ribu per kg. "Kami masih terus menggelar OP bawang putih dengan harga Rp38 ribu per kg. Hari ini, kami menggelar OP di Pasar Karanglewas. OP bakal terus dilakukan berkeliling ke pasar-pasar di Banyumas. Stok yang kami miliki masih ada 3 ton," jelas Humas Bulog Banyumas M Priyono. (OL-5)