Daging Gelonggong Marak Dijual di Klaten

DAGING sapi gelonggong marak diperdagangkan di pasar tradisional di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menjelang Lebaran 2017. Daging yang dijual seharga antara Rp80.000 dan Rp90.000 per kilogram itu diketahui pasokan dari jagal Boyolali.

Hal itu ditemukan tim gabungan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP), Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM, Satpol PP, dan Bagian Perekonomian Setda Klaten saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar Klaten dan Pasar Srago, Jumat (9/6).

Kepala Seksi Pengembangan Usaha Ternak dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Bidang Peternakan DPKPP Klaten, Triyanto, seusai sidak mengatakan bahwa daging sapi gelonggong mendominasi perdagangan daging di pasar tradisional menjelang Lebaran.

"Sekarang, perdagangan daging gelonggong marak di Klaten. Karena itu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati berbelanja daging, jangan sampai teperdaya penjual daging yang masih basah dengan harga murah tersebut," ujarnya di sela sidak di Pasar Klaten.

Memang, lanjut Triyanto, tidak banyak penjual daging sapi murni hasil rumah pemotongan hewan (RPH) di Pasar Klaten. Karena, harga daging asal RPH lebih mahal, yaitu mencapai Rp120.000 per kilogram atau Rp30.000 di atas harga daging gelonggong dari Boyolali.

Tim gabungan juga menegur Warsini, 55, salah satu penjual daging ayam rendaman yang dijual Rp30.000 per kilogram. Perempuan itu mengaku bahwa ia sengaja merendam daging di air untuk menambah berat. Dengan begitu, untung yang didapat lebih besar. (OL-5)