Shinta Nuriyah Merawat Kebinekaan dengan Sahur Bersama

Supardji Rasban
03/6/2017 13:35
Shinta Nuriyah Merawat Kebinekaan dengan Sahur Bersama
(MI/Sumaryanto)

ISTRI mendiang Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah Wahid, kembali mengisi Ramadan tahun ini dengan melakukan sahur bersama dengan warga di daerah-daerah.

Hal yang sama juga dilakukan Shinta di Kota Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (3/6) dini hari. Dalam tausiahnya, mantan Ibu Negara tersebut mengajak warga untuk bersama merawat kebinekaan.

"Kebinekaan Indonesia ini merupakan fakta yang wajib diterima, dijaga, dan dirawat sebagai modal berbangsa dan bernegara, sehingga melalui kegiatan sahur bersama merupakan salah satu bentuk usaha merawat kemajemukan bangsa," ujar Shinta di Aula Pendopo Bupati II, Kecamatan Bumiayu, Brebes.

Dia menyebut, hidup di negara Indonesia harus menerima kemajemukan penduduknya dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Banyak suku, ras, dan beda agama, tetapi tetap satu dan bersaudara, maka tidak boleh saling menghina, saling memfitnah, dan tidak pula saling menghujat.

"Ingat kita ini bersaudara dan dengan sesama saudara harus selalu rukun bersatu," ucap Shinta.

Dikatakan Shinta, kegiatan sahur bersama sudah lama dilakukan di sejumlah daerah sejak belasan tahun lalu. Sahur bersama tidak hanya melibatkan umat muslim saja, tapi juga nonmuslim sebagai bagian untuk menjaga kebinekaan bangsa.

"Kami ingin menunjukkan bagaimana sebenarnya ibadah puasa itu dikerjakan dan kami selalu mengundang kaum duafa di setiap kegiatan sahur bersama sebagai upaya merangkul mereka yang terpinggirkan," ujarnya.

Shinta mengingatkan, tujuan utama dari ibadah puasa ialah menjadi pribadi yang bertakwa dengan melakukan pengendalian diri dan mengubah sifat-sifat buruk. Maka ibadah puasa jangan hanya menjadi ibadah rutinitas tahunan saja, menahan lapar dan dahaga tanpa ada hasilnya.

"Tentu kita ingat dengan sabda dari Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, betapa banyak orang yang berpuasa tapi hanya mendapatkan rasa laparnya saja," tutur Shinta.

Bupati Brebes, Idza Priyanti, mengingatkan, pentingnya meneladani para pendahulu dan pejuang bangsa. Para pendahulu telah meletakkan dasar-dasar kehidupan berbangsa untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan.

"Kehadiran Ibu Shinta Nuriyah ini juga akan memberi banyak manfaat bagi kita, terutama dalam meneladani pemikiran yang baik dari suami beliau, almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur," ujar Idza.

Kegiatan sahur keliling di Bumiayu, Brebes, digelar dengan melibatkan yatim piatu, kaum duafa, tukang becak, mantan narapidana, tokoh lintas agama, didukung Komando Keisapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Pemuda Pancasila, Pemda Brebes, dan Gusdurian Bumiayu Raya, serta lainnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya