TNI AU Operasi di Perbatasan Indonesia-Filipina

DERU mesin satu unit pesawat terdengar di wilayah perbatasan Indonesia, Sulawesi Utara, warga di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, terus memandang ke udara.

"Pesawat apa itu, baru kali ini kami lihat," ujar Camat Miangas, Steven Masrisip, dari ruang kerjanya, Jumat (2/6).

Beberapa saat kemudian, pesawat tersebut hilang dari pandangan mata warga di Pulau Miangas.

Belakangan diketahui pesawat ini milik TNI AU dari Skuadron Lima jenis Boeing 737-200 yang dikerahkan mengawasi wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga Filipina. Pengawasan itu menyusul konflik yang tengah terjadi di Kota Marawi, Filipina Selatan.

"Saat ini, TNI AU sedang gelar Operasi Kilat Badik, setiap hari 6 jam mengawasi wilayah perbatasan. Ada 17 pesawat yang disiagakan di Bandara Sam Ratulangi, Manado," terang Mayor Penerbang Hendro Sukamdani, selaku Kapten Pilot Operasi Kilat Badik Skuadron Lima di Manado, Jumat.

Tiga pulau di perbatasan, yakni Pulau Marore, Pulau Miangas, dan Pulau Marampit, yang menjadi fokus pengawasan dan pendeteksi TNI AU, dalam operasi yang akan berakhir dua hari mendatang.

Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Bandara Sam Ratulangi Manado, Kolonel Penerbang Arifaini Nur Dwiyanto, menambahkan, hasil dari operasi akan diberikan kepada petugas yang ada di lautan sebagai bahan pertimbangan.

"Kami akan lakukan operasi ini selama tiga hari, dan hasilnya nanti akan dilaporkan sebagai bahan untuk mengambil langka lebih jauh," kata dia.

Dalam operasi ini, menurutnya, belum ditemukan adanya indikasi bahaya. Hasil pemantauan kapal-kapal yang keluar masuk dari Filipina ke Indonesia, tapi hingga sore tadi belum ditemukan, dan situasi kondisi masih kondusif. (OL-2)