Kampus Diminta Proaktif Sebarluaskan Etika Penyelenggara Pemilu

Arnoldus Dhae
24/5/2017 20:22
Kampus Diminta Proaktif Sebarluaskan Etika Penyelenggara Pemilu
(Ketua DKPP, Prof Jimly Asshiddiqie)

DEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Rabu (24/5), menggelar acara diseminasi (pemaparan) hasil penelitian etika bersama tujuh lembaga, yakni enam perguruan tinggi dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Acara bertema 'Diseminasi Hasil Penelitian dan Kajian Etika Kerja Sama DKPP dengan Perguruan Tinggi dan LIPI' itu dilaksanakan di Hotel Grand Aston, Nusa Dua, Bali. Acara ini merupakan kerja sama DKPP dengan LIPI dan enam perguruan tinggi yakni Universitas Udayana Bali, Universitas Indonesia Depok, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Terbuka, Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten.

Ketua DKPP, Prof Jimly Asshiddiqie, dalam sambutannya menyebut, acara ini sebagai hal yang sangat penting. Dia berharap kerja sama dengan perguruan tinggi terus menerus dilakukan. Etika kepemiluan dan etika secara umum sudah seharusnya disebarluaskan ke masyarakat melalui perguruan tinggi.

"Apa yang kami lakukan selama lima tahun, insya Allah sangat banyak manfaatnya buat ilmu pengetahuan dan demokrasi. Perguruan tinggi sangat strategis dalam penyebarluasan," ungkapnya.

Jimly optimistis, gagasan tentang etika ini pada saatnya akan diterima oleh masyarakat. Selama ini, menurut dia, etika masih dianggap sebagai urusan privat dan belum dianggap sebagai kebutuhan untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, penyebarluasan tentang pentingnya etika harus terus dilakukan.

"Suatu ide bisa saja berasal dari satu orang. Dia baru bisa berpengaruh kalau sudah menjadi diskursus. Makanya perlu diseminasi seperti ini," ujar dia.

Guru Besar Hukum Tata Negara UI ini berpandangan bahwa semua kerja pihaknya dalam kegiatan tersebut ibarat buku yang dapat dibaca oleh siapa pun. Indonesia dengan segala kompleksitasnya juga merupakan buku yang perlu dipelajari terus menerus. Oleh sebab itu, dalam setiap kesempatan yang bisa mempertemukan orang dari berbagai daerah harus saling berbagi pengetahuan (sharing).

"Kita sedang membangun peradaban dari tahap ke tahap. Kita bangsa terbesar keempat di dunia dari segi penduduk. Semua kerjaan kita pahami sebagai buku. Mari menyumbang peradaban bagi bangsa dan negara," tuturnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya