Naqsabandiyah Tetapkan Awal Ramadan 25 Mei 2017

Antara
23/5/2017 10:34
Naqsabandiyah Tetapkan Awal Ramadan 25 Mei 2017
(Jemaah tarikat Naqsabandiyah -- ANTARA FOTO/Maril Gafur)

PENGURUS Tarekat Naqsabandiyah Sumatra Barat (Sumbar) menetapkan awal Ramadan 1438 Hijriyah pada Kamis (25/5) dan salat tarawihnya sehari sebelumnya. "Penetapan awal Ramadan ini berdasarkan hisab dan perhitungan malam," kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Syafri Malin Mudo, di Padang, Selasa (23/5).

Menurut dia pedoman dalam menentukan awal Ramadan ini berdasarkan perhitungan atau hisab yang berlandaskan Alquran surat Al Baqarah ayat 183, 184, 185. Dia menjelaskan dalam tarekatnya mempedomani isi ayat 185 yang berarti semenjak bulan saat Alquran diturunkan pihaknya terus
mengikuti jadwal berpuasa tersebut.

Kemudian perhitungan lain yakni berdasarkan malam, bila dihitung dari tahun Hijriyah sebelumnya tepat satu Ramadan yakni pada Rabu (24 Mei) petang dan berpuasa pada Kamis 25 Mei. "Tarekat lain mengambil siang namun kami mengambil perhitungan malamnya," kata dia.

Dia menyebutkan pada Rabu 24 Mei tersebut akan dilaksanakan salat tarawih serentak di 50 musala yang ada di Padang, yang terbesar di Musala Baitul Makmur Kecamatan Pauh. Dalam salat tarawih tersebut jamaah wajib melakukan salat sebanyak 23 rakaat dengan 12 kali salam.

"Setiap Ramadan, jamaah dari luar daerah juga melaksanakan salat tarawih di Padang," kata Syafri. Beberapa jamaah berasal dari Pariaman, Solok, Payakumbuh, Provinsi Riau, Jambi, dan daerah lainnya.

"Berdasarkan perhitungan hisab tersebut, kami berpuasa selama tiga puluh hari dan kemudian melaksanakan salat Id," imbuhnya. Sementara itu salah satu jamaah Naqsabandiyah di Kuranji , Komar mengatakan perhitungan tarekatnya yang berbeda bukan berarti ada ajaran yang menyimpang.

Menurut dia dalam ibadahnya tetap sama dengan jamaah kebanyakan seperti salat tarawih dan ibadah sunat lainnya.

Sedangkan Kepala Kementerian Agama Padang Japeri berharap semua warga beribadah puasa dengan lancar dan tidak ada perselisihan terlebih konflik. Terkait jadwal awal puasa pihaknya menghormati keberagaman dengan catatan tidak melangkahi syariat agama Islam.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya