Aktivis Puji Keberagaman di Kota Jambi

SEUSAI memberikan paparan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Jambi, Wali Kota Jambi Syarif Fasha menemui puluhan aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Kota Jambi (AMPPKJ) yang menggelar aksi di depan kantor dewan.

Saat itu Fasha baru saja memaparkan capaian pembangunan di hadapan sekitar 3.000 undangan yang menghadiri Rapat Paripurna Istimewa yang beragenda puncak Peringatan HUT Ke-71 Pemerintah Kota Jambi dan Hari Jadi Ke-616 Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi, Rabu (17/5).

Dengan disaksikan Fasha dan unsur pimpinan daerah lainnya, koordinator aksi Vincent K Ofong menyampaikan aspirasi. Tidak ada hujatan atau makian yang dinyatakan peserta aksi.

"Kami mengapresiasi pembangunan Kota Jambi yang cukup berhasil, termasuk terjaganya keberagaman dan NKRI. Kami minta Pak Fasha terus berbuat lebih baik. Kami siap mengawal pembangunan Kota Jambi untuk kesejahteraan rakyat," ujar Vincent.

Menurut Vincent, selain sukses dalam pembangunan fisik perkotaan, Fasha mampu mengayomi keberagaman suku, etnik, budaya, dan agama di sekitar 700 ribu jiwa penduduk Kota Jambi.

Saat mendengarkan aspirasi itu, Fasha menilai aksi itu menunjukkan masyarakat Kota Jambi yang heterogen dan sudah menunjukkan kualitas serta kedewasaan dalam berdemokrasi.

"Kita melihat masyarakat makin kritis tapi tetap objektif dalam beraspirasi. Ini membuat kami sangat bangga dan makin terpacu untuk terus berbuat membangun Kota Jambi menjadi semakin baik lagi," jelas Fasha.

Seusai berdialog, Vincent dan peserta aksi secara spontan mengekspresikan sukacita mereka dengan menyalami, memeluk, dan beramai-ramai membopong tubuh Wali Kota Jambi yang berpostur tinggi besar itu.

Saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Jambi, Fasha menyampaikan capaian pembangunan yang sudah terjadi dalam 1 tahun terakhir, seperti laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) PDRB Kota Jambi yang pada 2016 maju pesat sebesar 6,81% di atas pertumbuhan Provinsi Jambi, 4,37%, dan nasional, 5,02%.

Di bidang pendidikan, Fasha menyampaikan peningkatan target, seperti angka partisipasi sekolah (APS) pada usia sekolah yang pada 2016 ditargetkan 82%. Namun, realisasinya mencapai 113,46%.

Target tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi ialah 91,57%, tapi realisasinya 97,09%. Target jumlah sekolah sesuai dengan SNP pada semua jenjang pendidikan ialah 75%, sedangkan realisasinya 97,33%.

Ia juga menyampaikan inovasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti One Puskesmas One Innovation, Mobile Care, dan Klinik Lansia. (N-1)