Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SORE itu, Selasa (16/5), puluhan orang berkumpul di ruang pertemuan lantai 3 Hotel Novotel, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Ada bhiksu, pengurus majelis taklim, biarawati, pastur, pendeta, tokoh Hindu hingga Kong Hu Chu.
Hari itu memang ada silaturahim antara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan para tokoh lintas agama. "Di Babel kondisi aman, hubungan antarumat beragama bagus dan harmonis. Yang bergejolak di Jakarta. Kami bertemu agar hal itu tidak terjadi di Babel. Kami aktif berkomunikasi," ujar tokoh Nahdlatul Ulama Babel Abdul Somad.
Saat bertemu Menag, para tokoh agama ini langsung curhat. Abdul Somad mengungkapkan bahwa sebetulnya masyarakat di Indonesia memiliki rasa toleransi dan tenggang rasa yang tinggi.
"Tapi di negara-negara lain punya persepsi berbeda. Ini harus kita waspadai juga," ujarnya.
Bhiksu Badra Widiya dari Sungailiat menyambung bahwa krisis kebhinekaan ini harus disikapi dengan mengeluarkan fatwa untuk tidak saling bermusuhan antarumat beragama.
"Saya akui kerukunan umat beragama di Babel ini luar biasa. Dan bisa menjadi contoh daerah lain agar tidak terjadi krisis kebhinekaan," tegasnya.
I Wayan Suta dari perwakilan Hindu dan Pendeta Sunema mengungkapkan hal sama. Wayan Suta menegaskan gesekan antarumat beragama di Jakarta membuatnya khawatir.
"Kami yang minoritas jadi was-was, karena takut (kejadian) itu menyebar ke daerah lain," papar Wayan Suta.
Menanggapi curhatan para tokoh agama ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa esensi agama dalam konteks Indonesia yang majemuk. "Hakekatnya pada jati diri. Keberagaman suku bangsa yang ada di Indonesia ini menjadi perekat. Para pendiri bangsa ini mendirikan negara Indonesia tidak cukup berlandaskan kebangsaan. Tapi juga dilandasi dengan kearifan-kearifan yang menjadi lahirnya agama-agama di Indonesia," ujarnya.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang relijius. "Kearifan lokal bisa dirujuk pada nilai-nilai agama dan terinternalisasi pada umat beragama."
Diakui Menag problema demokratisasi yang dijalani bangsa Indonesia saat ini cukup terbuka. Sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan. Lukman mencontohkan kasus Pilkada DKI yang menyita perhatian luas.
"Itu sifatnya kasuistis. Ketika ada perbedaan pasti tidak luput menyinggung masalah SARA. Ditambah dengan pemberitaan di media-media sosial," terang Menag.
Dia menjamin kasus Pilkada DKI Jakarta tidak terjadi di daerah lain. Meski demikian ia berharap agar para tokoh agama terus meningkatkan komunikasi dan tali silaturahim. "Untuk itu kita yang berbeda agama harus punya komitmen menjaga NKRI," tegasny. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved