Pramuka Punya Nilai Strategis Kebhinekaan

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menegaskan hal itu dalam dialog Indonesia Bicara dalam rangka acara Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional III yang di Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Senin (15/5).

"Pramuka nasional adalah sebuah strategi Kemenag dalam menginternalisasi nilai kebangsaan dan kemajemukan kepada para calon pemimpin bangsa," kata Kamaruddin. Menurut dia, Pramuka madrasah yang berkumpul di Babel hari ini adalah generasi penerus bangsa yang strategis.

"Apalagi kita mampu menginternalisasi nilai-nilai bangsa. Pramuka strategis untuk menjaga kebhinekaan kita mendatang," ujarnya.

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman yang ikut hadir dalam acara dialog tersebut berpendapat bahwa masyarakat Babel dikenal sangat plural. Ia pun bangga provinsi yang dipimpinnya menjadi tuan rumah PPMN III dihadiri sekitar 800 pramuka madrasah dan 200 pendamping, yang diselenggarakan pada 14-20 Mei.

" PPMN bisa menjadi wahana untuk memperkenalkan nilai-nilai kemajemukan kepada para anggota Pramuka sejak dini," kata Erzaldi yang baru Jumat (12/5) resmi dilantik sebagai Gubernur Bangka Belitung (Babel). Menurutnya toleransi di Babel sudah terbangun sejak ratusan tahun lalu. "Ini harus dikenalkan kepada generasi sekarang. Jika sejarah tidak dikenalkan kepada mereka bisa berbahaya," kata Erzaldi.

Gubernur mengajak para Pramuka untuk tidak menganggap perbedaan sebagai sesuatu yang salah, tapi kekuatan yang dapat mempersatukan Indonesia. "Dan itu ada di Pramuka," tegasnya.

Waka Kwarnas Budi Prayitno setuju dengan pendapat Dirjen Pendidikan Islam maupun Gubernur Babel. Di depan para pramuka dan pendamping, Budi mengingatkan tentang janji Pramuka yang sudah melekat pada jiwa para Pramuka. (OL-3).