Ombudsman Tunggu Hasil Investigasi Kaburnya Ratusan Napi Pekanbaru

Antara
10/5/2017 19:29
Ombudsman Tunggu Hasil Investigasi Kaburnya Ratusan Napi Pekanbaru
(Sejumlah tahanan dijaga petugas di dalam truk polisi saat direlokasi dari Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau. ANTARA FOTO/FB Anggoro)

OMBUDSMAN Republik Indonesia menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) terkait kaburnya 448 tahanan dan narapidana dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru.

"Sebagai pengawas eksternal, kami menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh inspektorat Kemenkumham. Kami akan kroscek hasil dan kesimpulannya nanti seperti apa," kata Komisioner Ombudsman RI Dadan Suparjo Suharmawijaya di Pekanbaru, Rabu (10/5).

Meski begitu, ia mengatakan Ombudsman RI telah melakukan pemeriksaan langsung ke Rutan Kelas IIB Pekanbaru. Secara umum, Ombudsman menyimpulkan kaburnya ratusan tahanan dan narapidana tersebut disebabkan oleh kelebihan kapasitas serta dugaan pungutan liar.

Namun, dari peninjauan langsung itu, ia menemukan sebuah fakta menarik yang dia sebut mungkin luput dari pengawasan.

"Ada temuan yang mungkin menarik (di Rutan Kelas IIB Pekanbaru), saya di sana tidak lihat CCTV (kamera pengintai) di ruang publik. Seharusnya (dengan adanya CCTv) bisa merunut kejadian," jelasnya.

Dia juga membandingkan keberadaan CCTV di Rutan Sialang Bungkuk dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru. Di Lapas Kelas IIA Pekanbaru, ia menyebut setidaknya terdapat 16 titik CCTV yang menyebar di ruang publik.

"Memang tidak harus sampai sel, tapi ternyata itu tidak ada. Minimal di masjid atau di pagar. Saya tidak tahu apakah ini disengaja atau dihilangkan," tuturnya.

Lebih jauh, terkait hasil investigasi yang kini ditunggu oleh Ombudsman, dia mengatakan pihaknya siap membuka kembali apabila masyarakat mempertanyakan hasil investigasi tersebut.

Diketahui pada Jumat (5/5) lalu, sebanyak 448 tahanan dan narapidana kabur seusai mendobrak pintu Rutan sebelah kanan. Kaburnya berawal dari blok C yang dihuni tahanan narkotika dan obat-obatan terlarang serta kriminal umum.

Kericuhan dipicu oleh kelebihan kapasitas yang seharusnya 361 tapi diisi 1.870 orang dan adanya dugaan pemerasan. Saat ini, sudah sekitar 304 tahanan yang tertangkap dan masih ada 144 lagi yang berkeliaran.
Keseluruhan tahanan yang berhasil ditangkap sebagian besar ditangkap di Pekanbaru, adapun 11 orang di Kabupaten Kampar, 6 di Pelalawan, 2 masing-masing di Siak dan Rohul, dan 1 di Bengkalis.

Terkait kaburnya tahanan itu Minggu (7/5) pagi Menteri Hukum dan Hak Asazi Manusia Yasonna Laoly telah mendatangi Rutan di Sialang Bungkuk itu. Dia marah dan meminta kepolisian menyidik adanya pungutan liar dan pemerasan.

Kemudian pada Senin (8/5) lalu di Jakarta tekah diumumkan juga pencopoton Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Riau dan Kepala Divisi Pemasyarakatannya. Sebelumnya pada Sabtu (6/5) juga telah datang Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham yang mencopot Kepala Rutan Kelas IIB Sialang Bungkuk. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya