Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PONDOK pesantren mengajarkan budi pekerti sesuai ajaran agama yang menjadi pokok pendidikannya. Sehingga tidak pantas dikatakan pondok pesantren (ponpes) menjadi tempat berseminya gerakan radikalisme.
"Saya tadi melihat sendiri bagaimana budi pekerti itu diajarkan di pesantren. Ketika ada santri yang menyampaikan izin pada kiai disampaikan dengan sangat santun," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Sarasehan Ulama dan Santri Ponpes se-Eks Karesidenan Pekalongan di Ponpes Al Hikmah 2 Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Selasa (9/5).
Dalam sarasehan bertema 'Pesantren Pelopor Anti Narkoba, Radikalisme dan Intoleransi' tersebut Ganjar menegaskan bahwa pesantren bukanlah sumber dari faham radikalisme. Sebaliknya, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan budi pekerti dan ilmu agama yang sarat dengan ajaran yang ramah.
"Pesantren bukan sumber radikalisme. Ajaran agama yang diajarkan di pesantren itu akhlakul karimah dan sangat menjunjung toleransi," ujar Ganjar.
Namun, Gubernur Jateng itu mengingatkan untuk tetap mewaspadai radikalisme atau ekstrimisme, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ponpes mampu berperan dalam menangkal munculnya kedua faham negatif tersebut.
"Ekstrem kiri seperti komunisme juga harus diwaspadai, karena sangat membahayakan bagi keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara ini," tegas Ganjar.
Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 KH Solahudin Masruri menyebut pesantren yang menjadikan ajaran agama sebagai dasar pendidikan, selalu mengajarkan sikap yang santun kepada para santrinya. Pendidikan Islam yang diajarkan di pesantren memerintahkan untuk selalu menghargai orang lain.
"Islam memerintahkan untuk menghormati orang lain, melarang menyakiti dan bahkan juga mengajarkan untuk memuliakan tamu siapa pun tamunya," ujar KH Solahudin.
Sementara Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Brebes Atmo Tan Sidik, menjelaskan bahaya dari penyalahgunaan Narkoba merupakan ancaman bagi kelangsungan bangsa, karena narkoba akan merusak generasi muda bangsa.
"Pesantren merupakan benteng terakhir penyebaran narkoba yang harus terus menerus dirawat. Jangan sampai lengah," tegas Atmo. (OL-4)
(JI)
BREBES SELASA 9 MEI 2017
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved