Polres Cimahi Hentikan Kendaraan Tidak Laik Jalan

SEBAGAI antisipasi mencegah kecelakaan maut, Polres Cimahi bertindak tegas dengan mengamankan bus yang dinilai tidak memenuhi kelaikan.

Dalam razia gabungan dengan Dinas Perhubungan di gerbang tol Baros II, Senin (1/5), polisi mengamankan bus jurusan Cimahi-Jatinangor karena nomor kendaraan di STNK berbeda dengan yang terpasang di fisik bus.

Langkah tersebut sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan seperti yang terjadi di daerah lain. Razia dikhususkan bagi kendaraan besar seperti bus dan truk, semua kendaraan wajib berhenti untuk diperiksa kondisi kendaraannya oleh petugas.

"Untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban, kita periksa semua kelengkapan dan kondisi kendaraan seperti lampu, wiper, sein dan mesin," ujar Kapolres Cimahi AKB Ade Ary Syam Indradi di sela-sela razia.

Jika kendaraan sudah aman dan layak dijalankan, petugas mempersilakan pengemudinya untuk melanjutkan perjalanan. Namun apabila ditemukan pelanggaran polisi memberlakukan tilang di tempat.

"Dalam razia ini kami temukan 87 jenis pelanggaran terkait surat-surat kendaraan baik SIM maupun STNK. Bahkan lima kendaraan di antaranya harus diamankan karena tidak layak digunakan dan bisa membahayakan penumpang," bebernya.

Peristiwa kecelakaan lalu lintas saat libur panjang di Cimahi pernah terjadi 2016. Sebuah bus mengalami rem blong saat berjalan di jalan menurun Jalan Kolonel Masturi sehingga menabrak sepeda motor dan mobil. Sembilan orang termasuk supir bus tewas di lokasi kejadian.

Ade menyatakan, belajar dari peristiwa itu polisi sudah meminta para pengemudi kendaraan golongan II seperti bus dan truk agar tidak melewati jalur wisata di Cimahi seperti Kolonel Masturi dan Cihideung karena kondisi jalan yang sempit dan menanjak.

"Sudah ada rambu larangan kendaraan golongan dua sampai lima melalui jalur tersebut, kalau ada yang melintas, akan diperintahkan supaya putar balik lagi," tambahnya.

Supir kendaraan seharusnya jangan meremehkan kondisi kendaraannya karena mereka juga membawa banyak penumpang. "Kepada penumpang kami juga minta untuk selalu mengingatkan supir agar jangan ugal-ugalan saat mengemudi. Tegur saja kalau supir ternyata membahayakan nyawa penumpang," ucapnya. (OL-4)